Manado – Penyuluh agama diminta terus mengoptimalkan sosialisasi
moderasi beragama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Pasalnya
moderasi beragama menjadi kunci utama untuk menjaga perdamaian dan
persatuan di tengah masyarakat.
“Seorang Penyuluh Agama berperan sebagai pelaku utama perubahan ke
arah yang lebih baik,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag)
Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Arvil Moningka
mengatakan di Tomohon, Sabtu (14/10/2023).
Dia mengatakan penyuluh agama juga sebagai hamba Tuhan dalam
melaksanakan tugas, harus menaati regulasi dan aturan yang ada, tidak
lupa pula menghormati dan menghargai satu dengan yang lain.
Ia berpesan kepada Penyuluh Agama Kristen Non PNS menjadi teladan dan
pemersatu kerukunan umat.
“Penyuluh agama sebagai ujung tombak Kementerian Agama dapat berperan
menyampaikan informasi keagamaan, mendidik umat serta mampu memecahkan
beragam persoalan yang dihadapi masyarakat dan umat,” ujar Moningka.
Moningka juga berharap kepada penyuluh Agama Kristen Non PNS agar
dapat mengoptimalkan peranannya dalam mensosialisasikan pentingnya
moderasi beragama.
Ia mengatakan dengan menghargai keragaman keyakinan beragama, sehingga
dapat menciptakan kedamaian dan kerukunan.
Seorang penyuluh harus lebih mengenal Budaya Kerja Kementerian Agama
agar dapat dipahami, ditindaklanjuti dan diaplikasikan pada
kegiatan-kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.