Medan – Para korban aksi terorisme (penyintas) perempuan secara khusus dan masyarakat umum diajak untuk membentengi diri dan anak-anak dari propaganda radikalisme dan terorisme. Itu penting, karena keluarga menjadi faktor penting mencegah keterpaparan anak atau anggota keluarga dari paham-paham kekerasan tersebut.
“Kalau mereka (kelompok teror) bisa memengaruhi kaum hawa, ibu-ibu juga akan memengaruhi anak-anak dan lingkungannya sehingga tujuannya (kelompok teror) lebih cepat tercapai. Jadi, ibu-ibu harus lebih waspada,” kata Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Imam Margono dalam Forum Silaturahmi Penyintas di wilayah Sumatra Utara dan Aceh, Kamis (8/6/2023) lalu.
Imam mengingatkan korban/penyintas terorisme dan masyarakat untuk waspada terhadap infiltrasi ideologi atau paham kekerasan. Menurut dia, mereka dapat ikut berkontribusi dalam menjaga masyarakat pada lingkungan masing-masing agar tidak mudah terpengaruh paham ideologi kekerasan.
“Akibat dari kejadian (aksi teror) itu Bapak dan Ibu yang jadi korban, sehingga saya mengingatkan mari kita saling mengingatkan menjaga diri terhadap paham-paham itu,” katanya.
Imam menyoroti keterlibatan perempuan dalam terorisme, dari beberapa kejadian terlihat adanya transformasi yang menunjukkan bahwa perempuan kerap kali dimanfaatkan kelompok teror untuk melakukan aksi kekerasan.