Penyerangan KKB di Papua Termasuk Tindakan Terorisme

Jakarta – Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahananan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan penyerangan brutal yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua merupakan tindakan terorisme.

Akibat penyerangan itu, satu warga sipil dan satu aparat keamanan dari pihak TNI meninggal dunia.

Suriastawa melanjutkan, masyarakat di sekitar lokasi kejadian tetap berkegiatan seperti biasa. Jika masyarakat diminta masuk ke dalam rumah untuk mengamankan diri, kata dia, itu malah akan membuat KKB tersebut merasa menang.

“Jalan aja kegiatan itu seperti biasa. Kalau diminta tetap diam, masyarakat malah ketakutan semua, malah dia KKB ini merasa menang. Dia teror kan gitu, membuat mencekam masyarakat,” ujar Kolonel Czi IGN Suriastawa, seperti dikutip okezone.com, Jumat (18/9).

Dia menyebutkan, tindakan yang kemarin dilakukan oleh para KKB sudah masuk ke dalam tindakan terorisme. Hal itu dikarenakan tindakan mereka sudah menyebarkan ketakutan kepada masyarakat.

“Makanya dengan adanya KKB ini mau tidak mau harus memburu itu KKB, harus dituntaskan. Menurut saya ini sudah masuk terorime. Meneror masyarakat kok mereka,” sambungnya.

“Kalau teroris, berarti musuh siapa? Musuh masyarakat seluruh dunia. Teroris itu kan bukan hanya pelaku saja, tetapi otaknya juga siapa,” tegasnya.

Sebelumnya, KKB kembali menyerang warga sipil pada Kamis (17/9/2020) sekitar pukul 10.50 WIT di Kampung Bilogai Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. Korban kali ini merupakan seorang tukang ojek bernama Badawi (51).

Korban dibacok dengan menggunakan senjata tajam yakni parang yang berakibat tangan sebelah kiri putus dan karena kehabisan darah meninggal dunia. Pada siang harinya, sekira pukul 14.20 WIT gerombolan KKB kembali melakukan aksi dengan mengadang dan menyerang anggota TNI, Serka Sahlan. Korban sedang dalam perjalanan membawa logistik dan menderita luka tembak sehingga meninggal dunia.