Banjarmasin – Kasus penyerangan di Mapolsek Daha Selatan oleh sejumlah orang tidak di kenal (OTK) membuat geger masyarakat, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Terkait apa motif dari para pelaku, saat ini masih didalami oleh pihak Kepolisian.
Mirisnya, peristiwa penyerangan ini membuat jatuhnya korban jiwa dari pihak aparat kepolisian. Brigadir Leonardo yang tewas setelah terkana luka bacok dari para pelaku.
Kini, Polda Kalsel dan Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) tengah melakukan pendalaman terkait kasus ini. Sejumlah barang bukti pun ikut diamankan sebagai bahan penyelidikan.
Dari sejumlah barang bukti, ada benda yang paling menarik perhatian yakni secarik kertas dan bendera ISIS yang dibawa oleh pelaku. Dari surat itu diketahui pelaku telah merencanakan aksi penyerangan ini. Bahkan, ia mengaku berafiliasi dengan kelompok ISIS yang menyerukan jihad. Hal itu, sebagaimana lambang yang tertera di pojokan kertas, menggambarkan lambang kelompok ISIS.
Berikut isi tulis dari kertas tersebut;
Hari Ini Aku Telah Datang Dan Memerangi Kalian
Dan Pesanku Untuk Ikhwan Dimanapun Berada Bangun Dan Sadarlah
Jihad Ini Tak Akan Pernah Henti. Sampai Kiamat Sekalipun
Maka Bangun Dan Sadarlah Dari Tidur Yang Panjang Ini
Bangun dan Sadarlah
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Mochamad Rifa’i untuk memastikan apakah para pelaku memang merupakan kelompok ISIS. Namun begitu, Kompes Pol Rifa’i belum bisa bicara secara blak-blakan mengenai informasi ini.
“Kita masih dalami mas. Nunggu rilis resmi,” katanya.
Tentunya jika fakta tersebut benar, maka ini merupakan kasus pertama penyerangan terbuka secara langsung oleh kelompok ISIS di Provinsi Kalsel.