Banyumas – Di era saat ini, di mana arus informasi bergerak begitu cepat dan batas ruang digital semakin terbuka, narasi ujaran kebencian, hoaks, radikalisme seringkali hadir secara halus dan perlahan melalui penyebaran ideologi menyimpang, Kalau hal tersebut tidak diantisipasi sejak dini, maka bibit tersebut dapat mengancam keamanan dan keharmonisan bangsa.
Hal tersebut dikatakan Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kab. Banyumas, Sugeng Amin, SH., MH., pada acara Dialog Kebangsaan bersama Satuan Pendidikan Tingkat SMA/SMK/MA dalam rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama yang berlangsung di Pendopo Sipanji, Kabupaten Banyumas, Kamis (30/9/2025).
Acara Dialog Kebangsaan yang dihadiri tidak kurang dari 130 orang siswa dan 70 guru dari 38 SMA, SMK dan MA yang ada di Kabupaten Banyumas ini merupakan kolaborasi antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) dengan Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI, dimana turut hadir juga anggota Komisi XIII DPR RI, dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), H. Yanuar Arif Wibowo, SH.
“Narasi ujaran kebencian, serta sikap intoleransi terhadap perbedaan kalau tidak diantisipasi sejak dini, tidak diberi pemahaman yang benar dan tidak dibentengi dengan nilai-nilai kebangsaan serta moderasi beragama, maka bibit tersebut dapat tumbuh menjadi sikap permusuhan, kekerasan, hingga tindakan terorisme yang mengancam keamanan dan keharmonisan bangsa,” ujar Sadewo Tri Lastiono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Banyumas, Sugeng Amin, S.H.
Oleh karena itu menurutnya, pencegahan radikalisasi dan tindak pidana terorisme tidak cukup dilakukan secara represif atau setelah kejadian terjadi. Upaya ini harus dilaksanakan sejak hulu, secara proaktif, terencana, dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai elemen strategis seperti pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tentu saja perak aktif generasi muda.
Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya sangat mendukung penuh pelaksanaan dialog kebangsaan bagi bagi lingkungan Pendidikan yang dilakukan BNPT bersama DPR RI ini dengan menghadirkan guru dan siswa tingkat SMA, SMK dan MA ini.
“Karena kegiatan seperti inilah yang menjadi ikhtiar nyata kita bersama dalam membentengi generasi muda dari paham intoleransi dan radikalisme, sekaligus menumbuhkan karakter cinta damai dan cinta tanah air,” ujarnya.
Untuk itu melalui dialog kebangsaan ini dirinya mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama sama terus memperkuat toleransi, moderasi beragama, dan semangat kebhinekaan. Dirinya meminta audience yang hadir untuk manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menggali ilmu, berdiskusi dengan terbuka dan santun, serta menyerap pesan-pesan kebangsaan yang disampaikan para narasumber.
“Jadikan kegiatan ini sebagai ruang belajar dan ruang berbagi nilai untuk memastikan bahwa budaya damai, saling menghargai, dan cinta tanah air terus hidup di lingkungan sekitar kita,” katanya.
Dirinya berharap, setelah kegiatan ini akan semakin meningkat pengetahuan dan kesadaran generasi muda serta seluruh unsur pendidikan dalam mencegah intoleransi dan penyebaran paham radikal terorisme.
“Saya juga berharap kesadaran untuk menghormati perbedaan antarumat beragama dapat tumbuh semakin kuat sebagai fondasi kehidupan yang rukun dan damai. Semoga nilai-nilai toleransi, dan persatuan yang kita gaungkan hari ini dapat terus disebarluaskan dan diwujudkan dalam tindakan nyata di tengah masyarakat,” ujarnya mengakhiri.
Seperti diektahui, acara Dialog Kebangsaan ini menghadirkan narasumber Direktur Pengkajian Ideologi dan Politik Lemhannas RI, Brigjen TNI Aloysius Nugroho Santoso, SE., MM., Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Cpl. Hendro Wicaksono, SH., M. Krim., Akademisi dari Universitas Prof Dr. Hamka (Uhamka) Muhammad Abdullah Darraz, dan mitra deradikalisasi eks. Anggota Jamaah Islamiyah (JI), Suryono. Sesi dialog ini dipandu Redaktur Pelaksana Pusat Media Damai (PMD) BNPT, Abdul Malik, MA., selaku moderator.
Turut hadir para pejabat BNPT lainnya yakni Direktur Pencegahan Prof. Dr. Irfan Idris, MA., Direktur Deradikalisasi, Brigjen Pol Iwan Ristyanto, S.Ik, Kasubdit Bina Dalam Lapas, Kolonel Mar. Wahyu Herawan dan para staf. Diri pihak Pemerintah Kabupaten Banyumas yakni Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP), Sugeng Amin, SH., MH., yang mewakili Bupati Banyumas yang berhalangan hadir serta jajaran perwakilan Forkopimda Kabupaten Banyumas. Hadir pula Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Banyumas, Joko Pramono,SE.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!