Baghdad – Irak akhirnya memenuhi permintaan Amerika Serikat (AS) untuk membawa sekitar 100 keluarga yang tinggal di kamp Suriah. Keluarga tersebut termasuk wanita, anak-anak dan pria.
Pejabat keamanan Irak di Ninevah, Kamis (27/5/2021), mengkonfirmasi bahwa pemulangan dengan menggunakan bus dan akan pergi ke kamp Jadah.
Dikutip dari AFP, para pejabat menolak disebutkan namanya karena pemulangan itu belum dipublikasikan.
Bus-bus itu ditemani oleh konvoi besar pasukan keamanan Irak, termasuk tentara, polisi federal, dan Pasukan Mobilisasi Populer. Keluarga tersebut telah tinggal di kamp al-Hol di timur laut Suriah sejak awal 2019.
Menyusul kekalahan kelompok militan ISIS di mana mereka kehilangan wilayah terakhir yang dikuasainya.
Pemulangan adalah salah satu masalah yang dibahas antara pejabat Irak dan AS dan telah ditunda sebelumnya di tengah tentangan dari pejabat Irak karena masalah keamanan.
Kamp Al-Hol menjadi rumah bagi hampir 70.000 orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak. Mereka harus mengungsi akibat serangan militer koalisi pimpinan AS terhadap ISIS.
Hampir setengah dari mereka yang tinggal di kamp yang luas itu adalah warga Irak. Mereka menghadapi kondisi kehidupan dan keamanan yang mengerikan.
Sekitar 10.000 orang asing ditempatkan di paviliun yang aman di kamp tersebut, dan banyak yang tetap menjadi pendukung setia ISIS.