Mataram – Edukasi dan kolaborasi di lingkungan sangat penting untuk
menghadapi ancaman penyebaran radikalisme. Hal itu dikatakan oleh
Kombes Pol. Erdi Adrimurlan Chaniago, Kepala Bagian Penerangan Umum
Divisi Humas Polri, pada kegiatan Kontra Radikalisme dengan tema
“Terorisme Musuh Kita Bersama” di Yayasan Pondok Pesantren
Al-Islahuddiny, Kuripan, Lombok Barat. Program ini digelar pada Rabu
(28/8/2024).
Kegiatan ini adalah upaya memperkuat kesadaran masyarakat akan bahaya
radikalisme dan dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk
santri, santriwati, para pengajar, dan tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Polri dalam melibatkan seluruh
elemen masyarakat untuk bersama-sama menghadapi ancaman radikalisme
yang kian mengkhawatirkan.
Dalam sambutannya, Kombes Pol. Erdi Adrimurlan Chaniago, menyoroti
pentingnya peran semua pihak dalam mencegah penyebaran paham radikal.
Ia menekankan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh radikal,
terutama melalui penggunaan gadget dan akses internet. Pesan ini
menegaskan bahwa selain institusi pendidikan, keluarga juga memiliki
peran penting dalam mengawasi dan membimbing anak-anak di dunia maya.
Program deradikalisasi yang dijalankan oleh Polri tidak hanya
bertujuan untuk mencegah penyebaran radikalisme, tetapi juga untuk
memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai
cara melindungi generasi muda. Ucapan Kombes Pol. Erdi yang
mengingatkan orang tua untuk lebih waspada terhadap aktivitas online
anak-anak, mencerminkan tantangan zaman modern di mana radikalisme
dapat menyusup melalui berbagai platform digital yang sering kali
dianggap tidak berbahaya.
Kehadiran Ustadz Nasir Abbas, mantan narapidana teroris yang kini
aktif dalam program deradikalisasi, menjadi sorotan dalam acara ini.
Pengalaman hidupnya sebagai mantan pelaku terorisme menjadi pelajaran
berharga bagi para peserta, khususnya para santri dan santriwati.
Ustadz Nasir menekankan pentingnya memilih guru dan sumber pendidikan
yang benar, yang bisa menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran
paham radikal di kalangan generasi muda.
Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi
pendidikan dan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas dan ketahanan
sosial. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Islahuddiny, TGH. Muhlis Ibrahim,
menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap Polri yang telah
menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan generasi muda, khususnya
di wilayah Lombok Barat. Dukungan dari berbagai pihak ini diharapkan
dapat memperkuat benteng pertahanan masyarakat terhadap ancaman
radikalisme dan terorisme.
Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan dapat memberikan
dampak positif yang nyata, khususnya dalam memperluas wawasan
masyarakat tentang bahaya radikalisme. Edukasi dan kolaborasi yang
berkelanjutan antara berbagai elemen masyarakat dan pemerintah adalah
kunci utama dalam melawan ancaman ini dan memastikan masa depan yang
lebih aman bagi generasi mendatang.