Banda Aceh – Peningkatan kesadaran publik (public awareness) dan
ketahanan nasional (national resilience) dalam mencegah berkembangnya
paham radikalisme di Indonesia.
Penegasan itu diucapkan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme
(FKPT) Provinsi Aceh Dr Wiratmadinata SH MH pada kegiatan Focus Group
Discussion (FGD) bertema “Pencegahan Radikalisme dan Terorisme” pada
Rabu (30/4/2025).
“Kesimpulan ini merupakan hasil dari Rapat Kerja Nasional BNPT yang
kami ikuti beberapa waktu lalu,” ujar Wiradmadinata dikutip dari
serambinews.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa FGD ini tidak hanya bertujuan
untuk membahas isu-isu strategis terkait pencegahan radikalisme dan
terorisme di Aceh, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat sinergi
dan kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah
FGD yang berlangsung di Ruang Memorial Badan Kesbangpol Aceh ini
menjadi ajang koordinasi sekaligus silaturahmi antara pengurus FKPT
Aceh dengan berbagai pemangku kepentingan di daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi dan
organisasi di Aceh, antara lain Dinas Sosial Aceh, Satpol PP dan WH
Aceh, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Aceh, Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM) Aceh.
Kemudian Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, dan beberapa tokoh masyarakat,
termasuk Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN-Arraniry Banda Aceh Prof
Dr Kammaruzzaman Bustamam Ahmad, MA. Selain itu hadir juga seluruh
pengurus FKPT Aceh.
Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan
susunan kepengurusan FKPT Aceh yang baru kepada para pemangku
kepentingan.
Dari diskusi tersebut, dihasilkan beberapa kesepakatan kerja sama
dalam bidang penelitian dan edukasi publik antara FKPT Aceh dengan
Dinas Sosial Aceh serta Kementerian Agama Aceh.