Yogyakarta – Fenomena berita hoax atau berita bohong yang sudah
mengemuka di media sosial (medsos), sudah mempengaruhi kehidupan
sosial politik masyakarakat. Pernyataan itu dikemukakan Kartika Dewi
dari Lembaga Study Informasi Strategis Indonesia (LSISI) Jakarta.
“Masifnya penyebaran berita bohong atau hoax melalui media sosial
berpotensi menimbulkan medan pertempuran baru oleh kelompok-kelompok
masyarakat yang ingin mencapai tujuan tertentu atau atau sekadar
menumpang situasi,” kata Kartika Dewi dikutip dari krjogja.com, Senin
(20/3/2017).
Menurutnya, informasi hoax dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan
bangsa, termasuk memicu tumbuhnya radikalisme. Menjamurnya berita hoax
menjadi pintu masuk bagi penyebaran narasi-narasi yang dapat
meningkatkan tingkat radikalisasi di masyarakat.
“Semua itu tidak menutup kemungkinan akan membuka ruang bagi
penyebaran paham radikalisme melalui gerakan-gerakan terorisme”,
tegasnya.
Yogyakarta yang merupakan ‘Indonesia Kecil’ karena terdapat masyarakat
dan mahasiswa dari seluruh pelosok nusantara, harus serius menyikapi
fenomena hoax itu. Masyarakat yang heterogen berpotensi terhadap
kerawanan gesekan akibat dari pengaruh hoax. Oleh karena itu, perlu
dibangun kesadaran bersama dalam menyikapi fenomena tersebut.