Jakarta – Pengamat Terorisme, Sidney Jones, mengungkapkan, ada 10 jaringan teroris yang terhubung dengan kelompok radikal ISIS atau Islamic State in Iraq and Syria. Meski ISIS sekarang terpukul, tapi semangat kelompok tersebut di Indonesia, masih tetap ada.
Pengungkapan jaringan teroris itu dikemukakan Sidney Jones dalam diskusi bertema “Dinamika Terorisme dan Problematika RUU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme” di Jakarta, Kamis (6/4/2017) kemarin. Juga tampil sebagai narasumber anggota Komisi III DPR, Arsul Sani.
Sidney Jones meminta aparat penegak hukum untuk mewaspadai bebasnya 53 narapidana kasus Poso dalam tahun ini. “Itu akan menjadi masalah baru, karena meski Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (KMIT) pimpinan Santoso sudah nyaris tidak ada, tapi tetap saja ada kelompok yang dendam,” katanya.
Dikatakan, untuk saat ini, kaum hawa (wanita) sudah mulai masuk ke dunia terorisme. “Sudah ada dua perempuan, mantan TKW, yang sudah jadi bomber bunuh diri. Pesan yang ada di telegram ada perempuan perempuan lain, baik TKW di Hongkong, Korea dan Thailand, (yang mulai terdeteksi),” kata Sidney Jones.
Menyinggung tentang jaringan teroris, Sidney mengakatakan, sudah tersebar tidak hanya di Pulau Jawa saja, namun sudah menyebar hingga ke Medan, Riau, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Sulawesi dan Makassar.
Untuk menangani kasus terorisme, Sidney Jones menyarankan agar aparat penegak hukum mencari alat hukum apa yang dapat diterapkan, untuk menangani ancaman terorisme.
“Bagaimana menyusun satu pasal yang tidak terlalu luas dan melanggar hak bicara, untuk dapat menangani ancaman terorisme. Karena saat ini, sudah terdeteksi ada orang yang minta Bahrun Naim yang kirim telegram untuk minta dikirim cara merakit bom,” kata Sidney Jones.