Al-Chaidar

Pengamat: 2.000 WNI Sudah Berangkat ke Suriah Bergabung dengan ISIS

Lhokseumawe – Sebanyak 2.000 Warga Negara Indonesia telah berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) Bahkan pemberangkatan yang terorganisir itu masih terus dilakukan.

Pengamat terorisme Indonesia Al-Chaidar, Rabu (23/10) mengatakan, dari penelitian yang dilakukan ada 2.000 warga Indonesia yang telah berangkat ke Suriah. Namun ada sebagian pula yang ditolak sehingga tidak bisa masuk ke negara itu.

“Sebelumnya yang terdeteksi hanya 1.500 warga Indonesia yang berangkat ke Suriah. Namun kini kemungkinan telah mencapai 2.000 orang yang berangkat ke sana. Kelompok itu memang terus melakukannya secara terorganisasi ke masyarakat,” ujar Al-Chaidar.

Mereka masih terus mengorganisir warga untuk berangkat ke Suriah dan metodenya masih seperti yang lama, yaitu dengan seruan ajakan jihad, serta hal yang serupa lainnya

Al-Chaidar menambahkan, yang mengorganisir masyarakat untuk berangkat Suriah adalah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Namun kelompok itu tidak di bawah komando Aman Abdurrahman.

Menurutnya Aman Abdurrahman sudah tidak lagi menjadi komando JAD. Namun yang mengorganisir itu adalah kelompok Abu Zee, Andi Baso dan Ghazali, serta sejumlah pemimpin JAD yang dulunya berada di lingkaran dua.

“Mereka masih terus mengorganisir warga untuk berangkat ke Suriah dan metodenya masih seperti yang lama, yaitu dengan seruan ajakan jihad, serta hal yang serupa lainnya. Dengan demikian sebagian warga tergugah untuk bergabung,” tutur Al-Chaidar.

Dia menambahkan Aman Abdurrahman sudah tak lagi menjadi komando jihad sejak diputuskan hukuman mati oleh pengadilan. Selain itu dia sudah dianggap tidak aktif lagi.

“Setelah ada putusan hukuman mati dari pengadilan, Aman Abdurrahman dianggap sudah tidak aktif lagi. Bahkan oleh kelompok itu dia dianggap tidak setuju dengan bom bunuh diri sekeluarga,” kata Al-Chaidar.