Berlin – Pengadilan Jerman mendakwa seorang pria yang diduga sebagai anggota kelompok radikal ISIS. Pria itu diduga melakukan serangkaian serangan dengan zat asam dan pembakaran terhadap tempat bisnis warga Turki dan sebuah masjid. Dia juga merencanakan pembunuhan dengan senjata dan bahan peledak.
Dikutip dari AFP, Selasa (22/12) pria bernama Muharrem D itu didakwa dengan percobaan pembunuhan terhadap 31 orang dengan pembakaran, dan melukai terhadap empat orang, serta merencanakan “tindakan kekerasan serius yang membahayakan negara”.
Kantor kejaksaan federal menyatakan pada Senin (21/12) bahwa mereka telah mengajukan dakwaan pada 8 Desember di hadapan pengadilan tinggi regional di Munich.
Serangkaian kejahatan dengan kekerasan terjadi pada bulan April lalu terhadap bisnis milik warga Turki dan sebuah masjid di Waldkraiburg, sebuah kota kecil dekat perbatasan Jerman dengan Austria. Insiden ini telah mengguncang komunitas Turki.
Para korban awalnya mengira mereka menjadi sasaran militan sayap kanan. Hal ini adalah serangkaian kejahatan yang mengingatkan pada pembunuhan besar-besaran terhadap para migran yang dilakukan oleh kelompok neo-Nazi NSU.
Namun, para penyelidik memusatkan perhatian pada Muharrem, yang mereka yakini melakukan kejahatan sendirian.
Penyelidik mengatakan dia mendapatkan pistol dengan amunisi serta “beberapa” peralatan pembuat bom untuk serangan terencana di masjid-masjid terdekat. Yakni, di konsulat Turki di Munich dan sebuah masjid besar di kota barat Cologne.
Dia diduga membuat 23 bom pipa yang hampir lengkap dan 45 kilogram bahan peledak.
Jaksa mengatakan bahwa Muharrem yang merupakan warga negara Jerman, “menjalani proses radikalisasi sejak 2017 dan seterusnya, menjadi pengikut kelompok teror ‘Negara Islam’ (ISIS).
Intervensi Turki dalam konflik Suriah dan tindakan lain oleh Ankara adalah dasar untuk “kebencian abadi terhadap negara Turki dan orang-orang asal Turki,” kata jaksa.
Jaksa menambahkan bahwa ia bertujuan “untuk menimbulkan lingkaran kekerasan dan pembalasan” dengan tindakannya.
Orang-orang yang memiliki hubungan dengan ISIS telah melakukan beberapa serangan kekerasan di Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah serangan terburuk di pasar Natal Berlin pada Desember 2016 yang menewaskan 12 orang.