Pengadilan Inggris Dakwa Remaja 14 Tahun Terkait Terorisme

Pengadilan Inggris Dakwa Remaja 14 Tahun Terkait Terorisme

London – Pengadilan Inggris Mendakwa Seorang remaja lelaki berusia 14 tahun karena dituduh mencoba membuat bom yang berisi pecahan bom dan pemutih. Bom tersebut akan digunakan untuk serangan teror.

Remaja yang berasal dari Eastleigh, Hampshire, Inggris ini dituduh mengembangkan pola pikir ekstremis selama sebulan terakhir. Dia menjadi salah satu orang termuda yang didakwa melakukan pelanggaran terorisme di Inggris.

Bocah ini dituduh membuat perangkat yang menggabungkan bahan peledak atau pemutih dengan kertas timah dan sekrup. Selain itu dia merekam video pembuatan bom dan menyatakan keinginannya untuk menjadi syuhada.

Dia ditangkap Polisi Hampshire pada Jumat (12/6). Konter Kepolisian Terorisme Tenggara (CTPSE) mengatakan dia dikenai dakwaan Rabu (17/6) lalu dengan tuduhan persiapan tindakan teroris yang bertentangan dengan Bagian 5 dari Undang-Undang Terorisme 2006 sehubungan dengan terorisme.

Dilansir dari Independent, bocah lelaki itu muncul di Pengadilan Westminster Magistrate pada Kamis (18/6) mengenakan masker wajah dan pakaian olahraga abu-abu. Dia berdiri di dok untuk mengkonfirmasi nama, usia, dan tanggal lahir sebelum menunjukkan permohonan tidak bersalah.

Dia menghadapi satu dakwaan yang mengatakan bahwa pada atau sebelum 12 Juni dia terlibat dalam persiapan memberikan efek pada niatnya untuk melakukan tindakan terorisme.

Hakim Agung, Emma Arbuthnot, mengatakan dia tidak punya pilihan selain mengirim kasusnya ke pengadilan karena keseriusan dugaan kejahatannya

Sang ibu yang juga berada di ruang sidang, menangis ketika Arbuthnot mengirimnya ke tahanan muda menjelang sidang pendahuluan di Old Bailey, Senin (15/6).

“Kami tahu bahwa komunitas Eastleigh mungkin peduli dengan berita ini. Namun Hampshire Constabulary telah bekerja sama dengan rekan-rekan di Counter Terrorism Policing South East dalam penyelidikan ini dan kami ingin meyakinkan Anda bahwa kami percaya penyelidikan itu terisolasi, dan tanpa dikenal risiko yang lebih luas bagi masyarakat,” kata CTPSE dalam sebuah pernyataan dikutip di Independent, Jumat (19/6).

Anggota Parlemen Eastleigh Paul Holmes memberikan komentar terkait hal ini. Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter-nya, dia mengatakan, “Saya diberitahu tentang masalah ini sore ini dan berterima kasih kepada polisi untuk rilis informatif mereka”.

“Seperti yang mereka katakan, mereka percaya ini sebagai insiden yang terisolasi dan spekulasi di media sosial tidak membantu. Terima kasih kepada pasukan polisi kami atas kerja keras mereka,” lanjutnya.