Ottawa – Seorang pria melakukan penembakan hingga menewaskan hingga 16 orang dalam serangan di sebuah pedesaan di Nova Scotia, Kanada pada Sabtu (18/4) malam.
Komisaris Royal Canadian Mounted Police (RCMP) Brenda Lucki mengatakan sejauh ini polisi mencatat setidaknya 16 korban jiwa, selain pelaku.
“Apa yang telah terjadi dalam semalam hingga pagi tidak dapat dipahami dan banyak keluarga mengalami kehilangan orang yang dicintai,” tulis Asisten Komisaris RCMP Lee Bergerman di laman akun Facebook RCMP.
Salah satu diantara para korban adalah Contable Heidi Stevenson yang merupakan veteran polisi wanita RCMP yang juga menangani penegakan hukum di kota dan provinsi tersebut.
Bergerman mengatakan selain Stevenson, korban lain yakni seorang ibu dari dua anak, dan seorang petugas pria yang terluka kini dalam kondisi kritis.
Beberapa korban ditemukan berada di dalam dan luar sebuah rumah di Portapique. Kondisi tersebut membuat polisi melakukan perburuan terhadap pelaku ke sejumlah komunitas lokal.
Mengutip AFP, polisi federal Kanada menuturkan pelaku diketahui bernama Gabriel Wortman (51) ditemukan tewas setelah melalui proses pencarian selama lebih 12 jam. Ia tewas pada Minggu (19/4) pagi setelah dilumpuhkan menggunakan tembakan.
Polisi mengatakan tersangka telah kabur usai melakukan aksinya pada Sabtu malam. Petugas melepaskan tembakan saat menemukan pelaku di kota Portapique, sekitar 100 kilometer dari Halifax.
“Pencarian tersangka berakhir pagi ini ketika ditemukan. Saya dapat memastikan bahwa dia sudah meninggal,” ujar Kepala Inspektur RCMP Chris Leather dalam konferensi pers.
Ia menambahkan pelaku kemungkinan mengenakan seragam dan mengendarai mobil polisi agar seakan-akan terlihat seperti kendaraan patroli RCMP. Polisi mengatakan sejauh ini tidak menemukan motif pelaku melakukan aksi penembakan tersebut.
“Kami sedang melakukan penyelidikan awal yang mendetail dan kompleks mengingat aksinya sangat acak,” ujar Leather.
Perdana Menteri Justin Trudeau dalam sebuah pernyataan menyampaikan duka mendalam atas aksi kekerasan yang terjadi di Nova Scotia. Ia berharap komunitas setempat bisa segera bangkit dari teror yang menewaskan anggota keluarga mereka.