Utrecht – Dunia masih berduka terkait aksi penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Kasus penembakan kembali terjadi, kali ini aksi penembakan di dalam trem di Utrecht, Belanda pada Senin sore (18/3/2019), tiga orang dikabarkan tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka.
“Pada tahap ini, kami mengonfirmasi terdapat tiga korban tewas dan sembilan terluka, tiga di antaranya berada dalam kondisi serius,” kata Wali Kota Utrecht Jan van Zanen dalam keterangan video di Twitter, seperti dilaporkan AFP, Senin (18/3).
Zanen melanjutkan, jajarannya bekerja cepat dengan menduga penembakan yang terjadi pada pukul 10.45 waktu setempat itu sebagai serangan teroris.
Baca juga : Kepolisian Belanda Umumkan Terduga Teroris di Stasiun 24 Oktoberplein Seorang Imigran Turki
Sementara Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebut segala upaya dikerahkan untuk menangkap pelaku yang kemungkinan tidak bekerja sendiri.
“Negara kami saat ini tengah dikejutkan oleh serangan di Utrecht,” ujar Mark Rutte, seperti dikutip The Guardian, Senin (18/3/2019).
Koordinator anti-terorisme Pieter-Jaap Aalbersberg dalam konferensi pers menjelaskan operasi kompleks tengah dilancarkan untuk mengungkap pelaku.
Polisi Utrecht sendiri baru merilis foto seorang laki-laki yang diidentifikasi bernama Gökmen Tanis, berusia 37 tahun, dan merupakan kelahiran Turki. Melalui Twitter, polisi mengingatkan warga agar berhati-hati dan menghubungi pihak berwenang jika melihat atau bertemu dengannya
Aalbersberg melanjutkan, level ancaman di Provinsi Utrecht telah dinaikkan ke tingkat lima yang notabene adalah status tertinggi.
Sekolah hingga kampus setempat telah diperintahkan untuk mengunci pintu dengan peringatan dikirim ke Amsterdam, Rotterdam, hingga Den Haag.
Dewan lokal meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah setelah lokasi kejadian yang berada di kawasan 24 Oktoberplain ditutup.