Jakarta – Pendukung kelompok teroris Islamic State (ISIS) beramai-ramai pindah ke layanan pesan TamTam setelah dilakukannya penggerebekan besar-besaran di Telegram.
Padahal, sejak tahun 2015 ISIS hanya menggunakan aplikasi layanan pesan Telegram.
Puluhan saluran pendukung-ISIS dibuat di TamTam sejak tanggal 29 November, meniru tingkat kegiatan yang sebelumnya terlihat di Telegram.
Penyebar media ISIS sebelumnya membuat saluran di TamTam pada bulan April 2018, tetapi percobaan tersebut terbatas skalanya dan tidak lama berlangsung.
Meskipun percobaan terbaru ini masih dalam tahapan sangat dini, skala operasinya telah mengalahkan percobaan pada alternatif app lainnya seperti Riot dan RocketChat.
Temuan terbaru memperlihatkan ‘kaitan erat’ kelompok pro-ISIS di Filipina di Indonesia
Kerja sama sepertinya dilakukan di belakang layar lewat saluran tertutup, sebagian mendorong yang lainnya untuk tidak menerbitkan percobaannya.
Pendukung ISIS kemungkinan mengikuti penyebar utama propaganda ISIS, Nashir News Agency, yang mendirikan saluran “resmi” disitu pada tanggal 29 November, sekitar seminggu setelah penggerebekan serius pada Telegram dengan koordinasi Europol.
Hanya terdapat sedikit isyarat bahwa TamTam telah bertindak menolak kehadiran ISIS di platformnya, yang diluncurkan pada tahun 2016 oleh platform jaringan sosial besar Rusia, Odnoklassniki.
Karena menciptakan dukungan massal di platform tersebut dengan cepat dan tanpa penolakan, pendukung ISIS lebih berkemungkinan memperkuat posisinya di TamTam.
Saluran “resmi” ISIS, Nashir News Agency di TamTam, diluncurkan pada tanggal 29 November, telah menarik perhatian lebih 1.100 pelanggan. Paling tidak sembilan saluran sejenis lainnya diluncurkan pada tanggal 1 Desember, sehingga memberikan fleksibiltas yang lebih besar bagi propaganda ISIS jika TamTam mulai bertindak.
Pada saluran yang tersedia untuk BBC Monitoring, pernyataan ISIS sekarang muncul pertama kali di TamTam, sebelum akhirnya muncul di Telegram. Ini mengisyaratkan TamTam berperan penting dalam menyebarkan propaganda ISIS.
Misalnya, pernyataan ISIS bertanggung jawab atas serangan penikaman London Bridge ditempatkan di TamTam pada Sabtu (30/11) jam 17.55 GMT, sementara Telegram baru menyatakannya pada pukul 17.56 GMT.
Meskipun demikian perlu dicatat bahwa saluran lain Nashir News Agency di Telegram kemungkinan telah menaikkan pernyataan yang sama sebelumnya.
Dan saluran utama Nashir News Agency di TamTam saat ini menyatakan diri dalam tahap “percobaan”, mengisyaratkan belum dibuatnya komitmen dengan platform itu.