Bekasi – Bangsa ini mengalami degradasi moral sejak katup Reformasi berhasil diperjuangkan mahasiswa pada 1988. Sejak Orde Baru jatuh, moralitas sebagian anak bangsa kian luntur. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) masih sering terjadi. Perdagangan obat-obatan terlarang pun semakin merajalela. Bahkan, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pun sering terusik akibat nasionalisme yang kian pudar.
Di tengah berbagai masalah yang mendera, pendidikan karakter menjadi obat paling paling mujarab untuk menyelamatkan keutuhan bangsa maupun membentengi generasi penerus dari berbagai masalah yang menggoda.
Menurut Sekretaris MUI Kabupaten Bekasi KH Athailah Mursyid, pendidikan karakter harus diajarkan sejak anak-anak masih kecil. “Kalau di Islam itu namanya akhlakul karimah. Sekarang kalau anak-anak itu tidak memiliki karakter, nggak punya akhlak, mau dibawa ke mana anak itu,” katanya kepada Damailahindonesiaku.com, Selasa (12/12/2017).
Dikatakan, pendidikan karakter yang baik itu sangat penting. Akhlak yang bagus harus diajarkan sejak dini bahkan hingga usia dewasa, karena semua orang harus miliki akhlak dan kelakuan baik.
“Apa mentang-mentang kita sebagai orang tua mau bertingkah laku seenaknya. Itu gak benar kan! Kita sebagai orang tua terhadap anak-anak yang di bawah kita harus mengasihani dan anak-anak kepada orang tua harus menghormati. Jadi orang yang berakhlak itu tidak harus anak-anak, semuanya harus. Saya sebagai orang tua berbicara kepada Anda yang lebih muda, kalau berbicara kasar kan tersinggung. Bisa dibilang ini orang tua tidak tahu diri,” urainya.
Oleh karenanya, pendidikan karakter harus diajarkan baik di sekolah maupun di rumah. “Terutama di rumah, pendidikan dasar itu kan dimulai di rumah,” tutupnya.