Bertindak sebagai salah satu narasumber dalam dialog Program Damai Dunia Maya yang diselengarakan oleh BNPT di Jogja Expo Center (JEC), kamis 29 Oktober 2015, Nukman Luthfie menyampaikan bahwa kemiskinan dan pendidikan merupakan salah satu faktor utama munculnya kelompok-kelompok radikal atau ekstrimisme di tanah air. Ia melanjutkan bahwa terdapat sekitar 40 ribu anak-anak yang tidak memiliki akses ke pendidikan tingkat dasar dan 6 juta anak-anak yang belajar di SD dan SMP serta SMA tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat tinggi. Ini disebabkan karena kemiskinan di tanah air masih sangat tinggi.
Jika pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional, tidak mampu memberikan akses pendidikan kepada warga negara Indonesia secara menyeluruh, maka ini adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Karena berdasarkan konvensi HAM, akses pendidikan bagi anak-anak merupakan unsur utama dalam penegakan HAM. Karena itu, Lutfhi mengharapkan agar BNPT juga memikirkan masalah ini dengan menjalin kerjasama dengan Kemdikti dan instansi-intansi lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat
Apa yang disampaikan oleh Lutfhie di atas juga didukung oleh Syafi Maarif, bahwa pendidikan dan kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi oleh mayoritas umat Islam di dunia ini, dan kedua hal ini sangat berdampak negatif terhadap negara karena hal tersebut bukan saja menjadi beban negara dan pemerintah, akan tetapi juga menjadi ancaman bagi negara di masa yang akan datang.
Ia mengatakan bahwa umat Islam di manapun sering kali menjadi korban akibat kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Kekacauan di beberapa negara yang mayoritasnya berpenduduk umat Islam seringkali disebabkan karena kemiskinan dan tingkat pendidikan yang masih rendah, sehingga sulit untuk mewujudkan sebuah perdamaian.
Terkait dengan kerjasama BNPT dengan Kementerian Pendidikan Nasional, Kepala BNPT menjelaskan bahwa hal tersebut telah dilakukan dengan Kementerian Pendidikan Nasional dan beberapa instansi pemerintah yang dianggap memiliki peran dalam upaya pembangunan bangsa. Menurut Kepala BNPT, bukan saja kemdikti yang menjadi mitra BNPT saat ini dalam menanggulangi terorisme akan tetapi hampir semua instansi pemerintah dan LSM termasuk sejumlah komunitas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.