Poso- Satuan Tugas (Satgas) II Preemtif Operasi Madago Raya menggelar
Focus Group Discussion (FGD) Interdenominasi Gereja se-Kabupaten Poso
pada Selasa (11/6/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta mencegah
radikalisme dan intoleransi di wilayah tersebut.
FGD berlangsung di Meeting Room Hotel Kartika Beach, Kelurahan Moengko
Baru, Kecamatan Poso Kota, dihadiri oleh para pendeta dan tokoh agama
Kristen dari berbagai denominasi di Kabupaten Poso.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Posko Satgas II Preemtif Ops Madago
Raya, Kompol Mat Syukri, S.Sos. Dalam sambutannya, Kompol Mat Syukri
menyampaikan bahwa FGD Interdenominasi Gereja merupakan salah satu
kegiatan prioritas Satgas II Preemtif Ops Madago Raya-2024 Tahap II.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan peran para pendeta dan
tokoh agama Kristen dalam menjaga Kamtibmas dan mencegah radikalisme
di Kabupaten Poso.
“Keberadaan pendeta memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan dan pembangunan umat Kristiani di Indonesia. Bukan hanya
sebatas untuk memimpin gereja, namun juga dapat langsung menegakkan
nilai-nilai keagamaan di tengah umat,” ujar Kompol Mat Syukri.
Lebih lanjut, Kompol Mat Syukri berharap para pendeta dan tokoh agama
Kristen dapat menjadi ujung tombak dalam menangkal paham radikal dan
intoleransi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di
Kabupaten Poso.
“Ilmu yang diterima dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari di wilayah tempat tugasnya,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, dua narasumber juga dihadirkan untuk
memberikan materi terkait dengan pencegahan radikalisme dan
intoleransi.
Narasumber pertama, Pdt. Dr. Sem Kolma Lassa, M.Th.,M.Mis (Ketua
Majelis Daerah Sulteng GPDI), menyampaikan materi tentang “Tipikal
Gerakan Intoleran dan Radikalisme di Zaman Gereja Mula-mula sebagai
Cerminannya pada Masa Kini dalam Konteks Kab. Poso”.
Narasumber kedua, Pdt. Dr. Tertius Y. Lantigimo, M.Th (Ketua 1 Majelis
Sinode GKST), menyampaikan materi tentang “Peran Pendeta/Pimpinan
Gereja dalam Mencegah Sikap Radikal dan Intoleran Internal Gerejawi”.
Diakhir kegiatan, para pendeta dan tokoh agama Kristen mengucapkan
terima kasih kepada Satgas II Preemtif Ops Madago Raya yang telah
menyelenggarakan FGD Interdenominasi Gereja. Mereka juga berharap
kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
FGD Interdenominasi Gereja ini merupakan salah satu upaya Satgas
Madago Raya untuk menciptakan situasi yang kondusif di Kabupaten Poso.
Dengan meningkatkan peran para pendeta dan tokoh agama Kristen,
diharapkan dapat mencegah penyebaran radikalisme dan intoleransi di
wilayah tersebut.