Jakarta – Pendekatan persuasif merupakan cara yang paling baik untuk menyelesaikan masalah dosen, guru, pegawai negeri sipil (PNS), ataupun siapa saja warga negara Indonesia yang sudah bergabung dalam ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Hal itu dikemukakan praktisi pendidikan Emrus Sihombing ketika ditanya mengenai langkah apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Menurut dosen pascasarjana Universitas Pelita Harapan (UPH) itu, pendekatan ini harus dilakukan walaupun tampaknya cukup sulit.
“Saya pikir tidak ada pilihan bagi kita, bagi bangsa ini. Bagi mereka-mereka yang terlibat dengan HTI, apa pun profesinya, apakah sebagai dosen atau PNS, ya tentu yang harus kita lakukan adalah pendekatan-pendekatan persuasif,” katanya kepada Damailahindonesiaku.com, Jumat (28/7/2017).
Sekalipun mereka-mereka yang terlibat kegiatan HTI adalah orang-orang terdidik, kata dia, bukan berarti bisa membedakan antara mana yang harus dan mana yang tidak boleh dilakukan. “Oleh karenanya, menurut saya pendekatan persuasif dan penyadaran tetap merupakan yang terbaik,” ujarnya
Dia mengaku memang tidak segampang membalikkan telapak tangan untuk menghilangkan ideologi yang sudah terserap dari dalam diri mereka yang pernah terlibat dengan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila. “Sebab ada pandangan yang mengatakan ‘idelogi never say day’, tidak ada ideologi yang hilang atau yang mati”.
Walau demikian, Emrus berpandangan pendekatan-pendekatan dan penyadaran-penyadaran adalah jalan yang terbaik untuk memulihkan mereka untuk mencintai NKRI yang sebenarnya sungguh hebat.