Bogor – Meski saat ini masih dalam suasana libur lebaran, upaya tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk memburu dan menangkap terduga teroris di seluruh wilayah Indonesia tak mengenal kata libur. Dalam beberapa pekan terakhir hingga melewati Idul Fitri 1439 H, lebih dari 100 terduga teroris sudah ditangkap.
“Secara keseluruhan ada 110 terduga teroris yang ditangkap. Di saat masyarakat tengah berlibur itu justru jadi puncak pengamanan. Pengamanan juga adalah ibadah,” kata Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian sebagaimana dikutip Antara usai bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (15/6) lalu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menanggulangi tindak terorisme. Upaya penangkapan terhadap terduga teroris masih akan tetap dilakukan meski di hari libur.
“Penangkapan teroris tidak akan berhenti. Tidak kenal hari raya. Tidak kenal libur, terus dilakukan. Jangan dikontekskan ini hari raya, tidak, tetap tegas,” tegas mantan Panglima TNI ini.
Sebagai catatan, tim Densus 88 Antiteror Polri pada Rabu (13/6) dan Kamis (14/6) melakukan penangkapan terhadap enam orang terduga teroris di Blitar dan Tulungagung. Di Blitar, polisi menemukan catatan tentang dua tempat yang diduga kuat bakal menjadi target penyerangan terduga teroris, yaitu Polsek Talun, Blitar, dan sebuah bank di Blitar.
Penangkapan di Blitar dan Tulungagung ini berselisih satu bulan sejak penangkapan terduga teroris di Blitar. SA (37) alias Abu Umar, diamankan bersama istrinya, WMW oleh tim Densus 88 pada Rabu (16/5) silam. Ketika itu, SA dan istrinya disergap di rumahnya yang berada di Desa Jatinom, Kabupaten Blitar, 16 Mei 2018. SA juga diyakini sebagai Ketua JAD Jawa Timur.
Selanjutnya, dari hasil penangkapan di Blitar dan Tulungagung Densus 88 langsung melakukan pengembangan. Hasilnya, seorang terduga teroris kembali diringkus di Serangan, Kelurahan Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada malam takbiran, Kamis (14/6).
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, menyatakan, terduga teroris berinisial Z yang dibekuk Densus 88 di Serangan, Blulukan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, diduga terkait dengan rangkaian aksi bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan Mei 2018.
“Kemungkinan ada kaitannya dengan yang di Surabaya. Tetapi kalau dia penyandang dana tidak. Tapi masih ada kaitannya saja,” jelas Kapolda Condro.