Bandung – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polda Jabar dan Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di mushalla Rumah Makan Sangkan Hurip 2, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (19/6).
Penangkapan terduga teroris yang diketahui berinisial FJ (27), ini juga terekam kamera pengawas. Dari visualisasi rekaman kamera pengawas FJ terlihat berambut agak panjang dan mengenakan jaket merah dan kaos putih berkerah.
Berdasarkan rekaman juga diketahui aparat keamanan sudah bersiaga di sejumlah titik kawasan restoran sekitar pukul 13.00 WIB. Seorang petugas yang berpakaian bebas berjaga di sekitar mushalla dan beberapa lagi berjaga dalam mobil yang terparkir di luar.
Kemdian FJ terlihat keluar dari ruang makan menuju mushalla di ruang bawah. Saat itulah petugas langsung keluar dari mobil menuju lokasi yang dituju FJ. Sekitar lima orang petugas langsung mendekati dan mengerubungi FJ yang sedang mengambil air wudhu. Mereka terlihat berbincang sebentar.
Tak lama kemudian satu mobil kijang warna hitam menyusul ke tempat penyergapan. FJ bersama lima petugas yang mengerubunginya langsung masuk ke dalam mobil.
Mobil melaju kencang ke arah selatan dari restoran. Terlihat beberapa orang, diduga kerabat FJ menyaksikan penangkapan dan berusaha mengejar mobil.
“Kejadiannya cepat sekali. Enggak sampai lima menit. Makanya saya dan pegawai enggak tahu ada penangkapan. Apalagi yang bersangkutan terduga teroris,” ujar Manager Rumah Makan Sangkan Hurip, Adiana Jujur Ruhyat saat menunjukan rekaman CCTV, Rabu (20/6).
Penangkapan FJ ini merupakan pengembangan dari penangkapan dua terduga teroris sebelumnya di hari yang sama. Kedua terduga teroris yang ditangkap sebelumnya berinisial RSD (33) dan MN (18).
RSD dan MN ditangkap di Kampung Tipar Timur, RT 3 RW 10, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang. Setelah menangkap RSD dan MN, Densus 88 Antiteror langsung melakukan pembuntutan terhadap FJ yang sehari sebelumnya diketahui menginap di Wisma Diklat Sosial, Jalan Panorama 1 Desa Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Dari ketiga terduga teroris yang ditangkap ini, berdasarkan data kartu tanda penduduk FJ adalah warga Bekasi yang mengontrak di Cimahi. Sementara RSD adalah warga Riau dan MN adalah warga Makassar.
Secara terpisah, Kabag Pensat Mabes Polri Kombes Yusri Yunus membenarkan adanya penangkapan terduga teroris tersebut. Ketiganya, kata Yusri, diduga berafiliasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Sementara kita belum bisa berikan keterangan detil karena dikembangkan. Namun ada dugaan kuat para terduga teroris ini berkomunikasi melalui telegram,” jelas Yusri singkat.