Jakarta – Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 20 terduga teroris di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu 6 Januari 2021. Dalam penangkapan itu, polisi juga menembak mati dua orang terduga teroris di Jalan Boulevard, Kecamatan Biringkanaya, Makassar karena melawan petugas.
Menanggapi peristiwa itu, Ketua Bidang OKP Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Syarif Hidayatullah mengungkapkan bahwa peristiwa itu menunjukkan bahwa radikalisme dan terorisme sudah menyebar ke daerah-daerah di Indonesia.
“Radikalisme dan terorisme itu masih Eksis. Bahkan jaringannya sudah menyebar ke daerah-daerah di Indonesia, tak terkecuali Sulawesi Selatan. Penangkapan dan penembakan dua orang terduga teroris di Sulsel itu menjadi salah satu buktinya,” ujar Syarif dalam keterangannya, Minggu (10/1/2021).
Oleh karena itu, Syarif mendorong pemerintah lebih meningkatkan kerja sama dengan berbagai elemen dalam upaya mencegah paham radikalisme dan terorisme berkembang luas di tengah masyarakat.
“Selain upaya penangkapan dan penindakan kelompok radikalisme dan terorisme, penting juga melakukan pendidikan penguatan wawasan kebangsaan dalam membangun rasa nasionalisme dan rasa memliki peduli terhadap NKRI kepada masyarakat sampai ke daerah-daerah,” ujarnya.
Syarif pun menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Bukan tidak mungkin di setiap daerah itu ada benih-benih radikalisme dan jejaring terorisme. Mereka akan melakukan provokasi, juga menakut-nakuti masyarakat untuk merusak stabilitas daerah dan negara kita. Olehnya itu mari kita jaga bersama stabilitas NKRI,” kata mantan Ketua PKC PMII Sulsel itu.