Padang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatra Barat (Sumbar) menggelar Rembuk Merah Putih bertema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air” di Hall A Universitas Muhammadiyah Sumbar, Sabtu (13/9). Forum ini menjadi ruang dialog strategis untuk memperkuat peran generasi muda dalam menghadapi ancaman radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Sudaryanto, menegaskan bahwa kondisi relatif aman dalam dua hingga tiga tahun terakhir tidak berarti ancaman terorisme telah hilang.
“Pemuda adalah target utama kelompok radikal. Karena itu, kita perlu menanamkan toleransi dan cinta perdamaian sebagai gerakan nyata, bukan hanya slogan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumbar, Mursalim. Ia menilai radikalisme tidak lagi hadir semata-mata dalam bentuk serangan fisik, tetapi juga menyusup melalui ruang ideologis, sosial, hingga digital yang dekat dengan keseharian anak muda.
“Toleransi adalah kunci agar keberagaman menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan,” tegasnya.
Ketua FKPT Sumbar, Adil Mubarak, menambahkan bahwa Rembuk Merah Putih bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan langkah konkret membangun kesadaran kritis dan imunitas intelektual generasi muda.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menajamkan kritisisme, menolak doktrin pemecah belah bangsa, serta menanamkan cinta tanah air,” katanya.
FKPT Sumbar juga berkomitmen memperkuat literasi digital, memperluas sinergi pemerintah dengan TNI-Polri, tokoh agama, akademisi, dan masyarakat, serta terus menyebarkan narasi perdamaian.
Dukungan datang dari legislatif. Anggota Komisi XIII DPR RI, Arisal Azis, menilai kegiatan ini sebagai bentuk edukasi sekaligus pencegahan.
“Tidak bisa dipungkiri ada kekhawatiran nilai generasi muda kian tergerus. Karena itu saya kembali ke kampung halaman membawa program nasional demi mencerdaskan penerus Sumbar,” ucapnya.
Acara ini diikuti tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, pemuda, TNI-Polri, dan insan media. Diskusi interaktif antara narasumber dan peserta menutup rangkaian kegiatan yang sarat semangat kebangsaan tersebut.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!