Jakarta – Tragedi pembunuhan satu keluarga di Lewonu, Lembangotoa, KabupatenSigi, Provinsi Sulawesi Tengah telah melukai dan mencabik-cabik rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Karena itu, aparat keamanan harus segera bisa menindak tegas pelakunya.
“Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah merasa perlu menyuarakan pada publik bahwa segala aktivitas kekerasan yang berujung hilangnya nyawa umat manusia harus diperangi bersama,” kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto , Minggu (29/11/2020).
Cak Nanto, sapaan akrabnya menambahkan, dari keterangan aparat keamanan, ada indikasi keterlibatan jaringan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah menyerukan, agar aparat kepolisian segera melacak, menangkap dan menindak tegas pelaku kejahatan kemanusiaan yang menimpa pada umat Kristen.
Selain itu, lanjut Cak Nanto, polisi perlu memberikan informasi gamblang untuk mengatasi disinformasi yang dapat memperkeruh suasana dan memicu masalah baru.
Ia menegaskan, Pemuda Muhammadiyah merasa penting mengingatkan publik bahwa teknologi informasi dapat memberi manfaat bagi kemajuan umat, tetapi sekaligus akan menjadi alat ledak perusak peradaban karena informasi hoaks akan menjauhkan solusi penyelesaian.
Sunarto mengatakan, untuk mencegah kekerasan meluas pada konflik horizonal yang bermuatan SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), seluruh masyarakat di seluruh pelosok Nusantara agar menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataaan provokatif yang memanaskan suasana.
“Para tokoh masyarakat, tokoh agama di seluruh lini harus menjadi ujung tombak dalam upaya perdamaian, kerukunan umat dan menyatukan bangsa,” katanya.
Selain itu, Sunarto juga mengajak kepada seluruh tokoh bangsa untuk membantu pemerintah mendinginkan suasana, baik di jagat media sosial, media elektronik.
“Jika perlu para negarawan di Indonesia berkenan untuk bersama-ama turun gunung mendinginkan umat,” pungkasnya.