Jakarta – Organisasi Pemuda Lintas Iman menyampaikan apresiasi atas respons cepat Presiden Prabowo Subianto dalam menanggapi berbagai aspirasi masyarakat. Mereka menilai, sejumlah harapan yang sebelumnya belum sempat disampaikan ternyata sudah lebih dahulu dijawab Presiden, mulai dari isu kebebasan beribadah hingga komitmen mempercepat pengesahan RUU Perampasan Aset.
Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, menilai keterbukaan Presiden menjadi bukti keseriusan pemerintah mendengarkan suara rakyat.
“Di luar dugaan kami, beberapa harapan yang sebelum sempat kami sampaikan ternyata sudah direspons dengan baik dan lugas. Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih, karena Bapak Presiden benar-benar menyerap aspirasi dan dinamika masyarakat belakangan ini,” kata Gusma, dikutip dari Biro Sekretariat Presiden, Selasa (2/9/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Pemuda Lintas Iman menyampaikan delapan poin aspirasi. Pertama, apresiasi atas langkah cepat Presiden dan pemerintah merespons tuntutan rakyat. Kedua, dorongan agar pejabat negara lebih sensitif, empatik, dan mengedepankan ruang dialog dalam berkomunikasi.
“Poin kedua tadi langsung dijawab lugas oleh Bapak Presiden. Beliau bahkan mengonsolidasikan dengan Ketua DPR dan Ketua MPR yang turut hadir,” tambah Gusma.
Poin ketiga menekankan agar aparat keamanan menjaga ketertiban secara terukur, tidak represif, sekaligus menindak tegas aksi anarkistis. Poin keempat menuntut negara menjamin kebebasan beribadah, mempermudah pendirian rumah ibadah, dan mengevaluasi aturan yang masih menghambat.
Poin kelima, mendesak pemerintah membangun ruang komunikasi rutin dengan tokoh masyarakat, pemuda, agama, dan adat di tingkat nasional maupun daerah. “Poin ini langsung disambut luar biasa. Bahkan Presiden menjadwalkan agar silaturahmi semacam ini dilakukan secara rutin,” jelas Gusma.
Poin keenam, meminta pemerintah menindaklanjuti aspirasi rakyat terkait penundaan kenaikan PBB, pencegahan PHK, kepastian upah layak, serta percepatan program makan bergizi gratis yang tepat sasaran. Poin ketujuh, mendukung komitmen Presiden mempercepat pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai langkah menghadirkan pemerintahan yang kuat dan bersih.
Sedangkan poin kedelapan, Pemuda Lintas Iman menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi program Asta Cita Presiden, serta siap terlibat dalam akselerasi program prioritas dan strategis pemerintah di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum GP Ansor, Adin Jauhradin, juga menginstruksikan kader pemuda menjaga ketertiban masyarakat. Menurutnya, pemuda harus mengambil peran maksimal demi mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi.
“Jangan ragu selama aspirasi itu benar, kita kawal bersama. Tapi bila merusak fasilitas umum, jelas itu merugikan kita semua. Maka ambil peran, jaga Indonesia,” tegas Adin.
Pertemuan tersebut menjadi penegasan bahwa dialog, keterbukaan, dan kolaborasi lintas iman adalah fondasi penting bagi bangsa yang ingin melangkah maju dengan persatuan.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!