Pemuda Harus Ditunjukkan Apa yang Harus Dilakukannya di Pencegahan Terorisme

Batam – Sekretaris Utama BNPT, Marsekal Pertama Asep Adang Supriyadi, Kamis (31/5/2018), mendukung terus dilaksanakannya lomba video pendek sebagai bagian dari kontranarasi terhadap radikalisme dan terorisme. Kegiatan ini disebutnya sebagai aksi nyata pelibatan generasi muda dalam pencegahan terorisme.

Pernyataan itu disampaikan Asep Adang saat hadir di kegiatan Workshop Lomba Video Pendek BNPT di Kota Batam, Kepulauan Riau. Sebanyak 145 pelajar SMA dan sederajat hadir di kegiatan tersebut untuk dilatih membuat video pendek sebagai materi kontranarasi.

“(Kegiatan) ini aksi kongkrit di mana kalian bisa terlibat di pencegahan terorisme,” ungkap Asep Adang di hadapan pelajar. Dikatakannya, terorisme sebagai kejahatan berbahaya yang harus dilawan tidak hanya penting disosialisasikan dengan jelas, tapi juga mudah diterima oleh pelajar. “Tidak hanya teori yang kalian terima, tapi petunjuk aksi apa yang bisa dilakukan,” tegasnya.

Di kesempatan yang sama perwira tinggi TNI AU tersebut juga membakar nasionalisme pelajar dengan mengatakan Pancasila adalah keputusan final yang diambil sejak kemerdekaan dideklarasikan dengan menempatkannya sebagai dasar negara. Generasi muda diminta mengamalkan Pancasila dalam kehidupanya sehari-hari. “Pancasila tidak akan memiliki makna apa-apa tanpa diamalkan,” tandasnya.

Menutup pernyataannya, Asep Adang mengingatkan agar generasi muda tidak hanya ikut menjaga kemajemukan Indonesia, tapi juga mewarnainya agar situasi yang ada bisa dijadikan bahan bakar pembangunan. Generasi muda yang akrab dengan teknologi diminta tidak menjadikannya lupa ikut serta di pembangunan bangsa.

“Jangan sampai semangat membangun dan mengaktualisasi diri dengan kemajuan teknologi, dikotori oleh ajaran ujaran kebencian,” tutup Asep Adang.

Lomba video pendek untuk generasi muda kembali dilaksanakan oleh BNPT untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir. Keberhasilan di pelaksanaan 2 edisi sebelumnya menjadi alasan kenapa kegiatan ini terus dilanjutkan. Sebagai catatan, lomba video pendek tahun 2016 dan 2017 sudah menghasilkan 1.200 video yang diunggah di media sosial Youtube dan disaksikan oleh 24 juta masyarakat, sehingga menjadi upaya masif dalam kontranarasi terhadap konten negatif berbau ajaran radikalisme dan terorisme.

Kegiatan Workshop Lomba Video Pendek BNPT di Kota Batam terlaksana atas kerjasama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2018. [shk/shk]