Ratusan pemuda telah berkumpul memadati ruang kegiatan di hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh untuk mengikuti kegiatan workshop pencegahan terorisme di dunia maya. Disampaikan oleh Kolonel Inf. Dadang Hendra Yuda dalam laporan kesiapan kegaiatan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengajak pemuda dan komunitas penggiat dunia maya untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan paham radikal dan terorisme. Kegiatan ini dihadiri oleh 300 perwakilan dari komunitas pemuda, kelompok pegiat dunia maya, stand up Aceh, dan beberapa universitas yang tersebar di Aceh.
Sementara ketua Indonesia Backtrack Team, Dimas Kusuma, menyatakan bahwa BNPT memberi ruang pada komunitas pecinta IT yang bergerak underground untuk memberi kontribusi positif terhadap bangsa dan negara. Ia juga mengingatkan bahwa pemuda Indonesia perlu selalu bersikap kritis terhadap pemerintah, tetapi jangan lupa pula untuk membangun sinegitas terhadap pemerintah. Karena dengan itu pemuda dapat berkontribusi untuk perbaikan Indonesia.
Ia mengajak peserta untuk berhenti bangga terhadap ketertinggalan yang kita alami, “Pemuda Indonesia masih banyak yang dibodohi teknologi, khususnya HP. Mau makan bukannya baca doa, malah up date status,” ungkapnya. Kita Aceh, kita Indonesia Sampai Mati
Kasdam Iskandar Muda, Brigjen TNI Luczisman Rudi Polandi, dalam sambutannya menyatakan bahwa masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Karenanya ia mengharapakn agar kegiatan workshop yang dilakukan oleh BNPT ini dapat mendorong peran pemuda dalam membangun bangsa. Ia juga menyampaikan pesan Pangdam yang menyatakan bahwa pemuda Aceh adalah pemuda yang hebat, karenanya ia yakin bahwa pemuda Aceh dapat bersatu membangun Aceh dan Indonesia menjadi lebih baik.
Kegiatan yang dijadwalkan akan berlangsung hingga pukul 17.00 ini bertempat di hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh.