Kupang – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengajak seluruh masyarakatnya meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme.
Hal ini disampaikan oleh Asisten I Sekretaris daerah Provinsi NTT, Johana E Lisapaly, SH, M.Si dalam sambutan pembukaan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTT di Kota Kupang, Kamis (16/6/2016).
“Dengan tertangkapnya terduga pelaku terorisme bernama Saifuddin di Labuan Bajo, Manggarai, dia anggota jaringan Santoso berasal dari Dompu, NTT, berarti sudah terjadi pergeseran kekuatan pelaku terorisme. Kita harus bersama-sama meningkatkan kewaspadaan,” kata Johana.
Kewaspadaan masyarakat, lanjut Johana, bisa diwujudkan dalam meningkatkan kepekaan terhadap segala potensi terorisme yang ditemuinya. “Keberadaan orang baru di sekitar kita harus diwaspadai. Keberadaan tamu satu kali dua puluh empat jam harus kita laporkan ke RT dan RW. Selama ini kita sering mengabaikan hal ini,“ lanjutnya.
Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme merupakan rangkaian kegiatan dari program Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme. Satu kegiatan lainnya adalah Media Visit sudah dilaksanakan pada Rabu (15/6/2016) kemarin.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, Anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Idependen (AJI) Indonesia, Willy Pramudya, Dir Iltelkam Polda NTT, Kombes. Musa Tampubolon, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTT, Dion D. P. Putra. []