Banjarmasin – Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan, Hermansyah, mengingatkan jika wilayahnya memiliki potensi menjadi lokasi tumbuh dan berkembangnya kelompok pelaku terorisme. Kewaspadaan masyarakat disebutnya harus terus dikedepankan.
Ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Rabu (31/8/2016), Hermansyah mengatakan pihaknya wajib bersyukur karena selama ini masih aman. Akan tetapi aman diakuinya bukan berarti terbebas dari ancaman terorisme.
“Jangan sampai aman dan nyamannya Kalimantan Selatan justru dimanfaatkan oleh teroris,” kata Hermansyah.
Diungkapkan oleh Hermansyah, Kalimantan Selatan memiliki pengalaman menjadi lokasi persembunyian teroris, yaitu saat Ali Imron dan kelompoknya pernah bersembunyi di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru.
“Mereka di sana (Tanah Bumbu dan Kota Baru, Red.) merakit bom untuk dibawa ke Poso. Ketika tertangkap dan dibawa ke sana dia mengakui itu, bahkan masih ingat di mana titik-titiknya mereka singgah,” urai Hermansyah.
Faktor lain kerawanan terorisme di Kalimantan Selatan, masih kata Hermansyah, adalah sudah ditemukannya kelompok-kelompok yang mengusung ajaran radikal. “Terorisme mengakibatkan permusuhan, perpecahan, dan bisa ada korban jiwa. Mari bersama-sama kita cegah,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia cabang Kalimantan Selatan, Faturrahman. Dikatakannya, wartawan dan media massa memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama mengawal tercapainya cita-cita dan tujuan nasional.
“Cita-cita dan tujuan nasional akan rusak jika terorisme dibiarkan tumbuh,” tegas Faturrahman.
Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme adalah rangkaian kegiatan dari program Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme. Kegiatannya lainnya adalah Visit Media, kunjungan dan diskusi ke redaksi media massa pers. []