Jakarta – Pemerintah Provinsi Jambi memastikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme, yakni empat ASN di Kabupaten Tebo dan juga sejumlah ASN di Muaro Jambi diduga terlibat dengan jaringan teroris.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman di Jambi, Rabu, mengatakan imbauan kepada ASN terindikasi dengan jaringan terorisme tertentu sesuai penelusuran Densus 88 Antiteror juga harus berikrar setia terhadap NKRI.
“Kami imbau kepada ASN yang tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII) kembali karena NII itu keluar dari NKRI maka kembalilah ke NKRI kemudian secara deklarasi cabut baiat organisasi itu. Mereka harus baiat di hadapan kami (pemerintah, red),” katanya.
Sekda Jambi menegaskan pembinaan kepada oknum ASN terkait akan diberikan, namun hal yang paling penting dilakukan adalah mengakui keterlibatan mereka dengan organisasi terlarang dan keinginan mencabut baiat serta berikan setia kepada NKRI.
Sudirman mengakui ada beberapa keterlibatan oknum ASN di kabupaten dan kota di Provinsi Jambi.
“Ada beberapa di Kabupaten kota ada semua, karena itu kami mengimbau kalau mereka itu ASN dan masuk organisasi tertentu, itu harus cabut baiat agar stigmanya tidak melekat. Kami juga imbau Bupati dan Wali Kota,” katanya.
Menanggapi hal itu, Penjabat Bupati Tebo Varial Adhi Putra menyebutkan bahwa Pemerintah telah memanggil keempat ASN tersebut untuk mengkonfirmasi kebenarannya. Dari hasil pembicaraan itu, para ASN itu mengaku siap berikan setia terhadap NKRI.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Muaro Jambi Kemas Ismail mengatakan Densus 88 sudah mendatangi langsung ke dinas dimana ASN itu bertugas. “Jika benar ada keterlibatan maka akan dilakukan baiat kembali untuk setia kepada NKRI,” katanya.