Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan inovasi untuk mencegah penyebaran intoleransi dan radikalisme di Kota Buaya. Salah satunya, Pemkot Surabaya menyiapkan Rumah Bhineka untuk menyatukan masyarakat lintas agama dan suku.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, toleransi dan pluralisme harus dijunjung tinggi. Seluruh suku, ras, dan agama tinggal berdampingan harus saling menghormati. Ia berharap, dengan adanya Rumah Bhineka, akan saling menjaga antar umat beragama saat hari besar keagamaan.
“Betapa indahnya natal kita ada di sana semua menjaga. Sama dengan Idul Fitri, Idul Adha, atau agama apa pun lainnya. Ini yang ingin saya wujudkan, harus bisa. Karena masyarakat Surabaya luar biasa,” ujar Eri, Senin (19/12/2022).
Harapan ke depan, generasi penerus akan tertanam jiwa toleransi. “Sehingga sejak awal anak cucu kita itu tahu, sehingga tidak ada lagi namanya intoleransi, tidak ada lagi namanya radikalisme. Yah ini cara menghilangkan (intoleransi) dengan ini. Dengan saling menghormati agama satu dengan yang lainnya, menghormati suku satu dengan lainnya,” terangnya.
Terkait Rumah Bhineka yang rencananya dibuka tahun 2023 itu, Eri memastikan sedang dilakukan pembangunan. Tapi ia masih merahasiakan tempat tersebut.
Sebelumnya, Eri mengaku rencana pendirian Rumah Bhinneka itu sudah dibahas dan disepakati seluruh tokoh lintas agama dan suku yang ada di Kota Surabaya.
“Kita sepakat nanti akan membentuk Rumah Bhinneka yang terdiri dari semua tokoh lintas agama dan lintas suku,” ungkap dia.