Pemkot Surabaya Komitmen Penuhi Hak-Hak Korban Terorisme di Surabaya

Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen memenuhi hak-hak para
korban terorisme yang pernah terjadi di Surabaya. Salah satunya korban
bom 3 gereja pada tahun 2018.

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dalam agenda
peluncuran hasil pemetaan laporan Komnas Perempuan bertajuk
‘Menelusuri Labirin dan Perjuangan Hidup Perempuan Korban Terorisme’
yang digelar di Surabaya,  Rabu (29/5/2024).

Agenda itu juga dihadiri Kepala DP3AK Provinsi Jatim Tri Wahyu Liswati
yang mewakili Pj. Gubernur Jatim, perwakilan LPSK, BNPT, sivitas
akademika, perwakilan korban terorisme, dan berbagai organisasi
terkait.

“Ada beberapa rumah sakit di Surabaya yang bisa menangani korban
(terorisme) harusnya. Jika tenaga ahli tidak bisa menangani akan
diarahkan ke RSUD Dr. Soetomo, punya provinsi. Ada beasiswa juga untuk
anak-anak korban yang diprioritaskan,” ujar Armuji.

Armuji juga menyampaikan bahwa ke depan Pemkot Surabaya siap menggelar
dialog dengan para korban terorisme untuk mendengar lebih lanjut
terkait aspirasi merek

“Kami akan respons dan tindak lanjuti, termasuk dialog dengan
penyintas akan digelar. Akan kami dengarkan kebutuhannya. Kalau dalam
waktu dekat bisa datang ke rumah aspirasi saya, setiap hari Senin kami
buka ruang dialog,” jelasnya.

Sebelumnya, salah satu perwakilan penyintas korban bom 3 gereja di
Gereja Katolik Santa Maria, Gereja Kristen Indonesia (GKI), dan Gereja
Pantekosta Pusat Surabaya menyampaikan keresahan mereka. Selama ini
mereka melakukan pengobatan seumur hidup dan kesulitan akses pekerjaan
dan pendidikan.