Kediri – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berkomitmen untuk terus
menekan hoaks hingga ujaran kebencian sebagai upaya menciptakan
perpecahan bangsa menjelang Pemilu 2024.
Kepala Kesbangpol Kota Kediri Bagus Hermawan mengemukakan di era
digital ini sangat banyak berita hoaks atau ujaran kebencian kepada
suatu kelompok yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia terutama
saat mendekati penyelenggaraan Pemilu 2024. Dinamika yang diakibatkan
aktivitas politik saat Pemilu dan Pilkada memang sudah sangat terasa.
“Jika kami tetap biarkan maka akan terjadi perpecahan di masyarakat.
Perpecahan inilah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang kontra
dengan ideologi bangsa yaitu Pancasila,” ujar Bagus Hermawan dalam
keterangannya, Selasa (5/12).
Pemkot Kediri, kata dia, melibatkan semua pihak tak terkecuali tokoh
agama di Kota Kediri untuk menyampaikan nilai-nilai sejarah kebangsaan
terutama sejarah Kota Kediri secara informatif, efisien, dan efektif
kepada target sasaran yang dituju.
Selain itu dalam dunia pendidikan, sekolah juga dituntut untuk
mengenalkan para anak didiknya tempat – tempat bersejarah di Kota
Kediri yang mengandung nilai – nilai luhur untuk menanamkan rasa
persatuan dan kesatuan.
“Agar generasi penerus bangsa mengetahui bagaimana perjuangan dalam
merebut kemerdekaan, pengorbanan, serta semangat cinta tanah air para
pejuang yang terekam dalam sejarah dapat menanamkan dan mengikat rasa
persatuan dan kesatuan dalam diri mereka,” kata Bagus.
Pihaknya juga ikut serta webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian
Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik
dan PUM (Pemerintahan Umum) dengan tema “Pentingnya penguatan nila –
nilai sejarah dalam rangka mewujudkan pemilu dan pilkada serentak
tahun 2024 yang damai dan harmonis”.
Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kemendagri
Drajat Wisnu Setyawan dalam webinar itu juga menyampaikan bahwa
sejarah merupakan sebuah rangkaian peristiwa yang di dalamnya termuat
peristiwa baik maupun buruk.
Hal-hal yang termuat di dalamnya, kata dia, memang tidak bisa diubah
namun dapat menjadi guru yang baik. Dalam konteks kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia, sejarah kebangsaan memiliki peranan
sebagai pangkal identitas bangsa.
“Sejarah bangsa merupakan suatu perspektif yang akan membentuk pola
perilaku dan sikap masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan
berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Drajat menambahkan diperlukan pemahaman yang tepat tentang sejarah
kebangsaan agar nilai -nilai luhur yang terkandung di dalam sejarah
dapat teraplikasi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Selain itu
pemahaman nilai – nilai sejarah bertujuan untuk menumbuhkan semangat
kebangsaan.
“Ketika sejarah bangsa terpelihara dengan baik dan terjaga
eksistensinya, maka setiap generasi akan mengetahui bagaimana
kedaulatan bangsanya diperjuangkan. Sehingga akan menumbuhkan rasa
penghormatan dan kebanggaan terhadap bangsanya,” kata dia.