Pemkot Jambi Perkuat Sinergi Cegah Radikalisme Hingga Tingkat RT

Jambi – Pemerintah Kota Jambi memperkuat barisan pencegahan terhadap bahaya radikalisme dan terorisme dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, lembaga adat, hingga akademisi. Langkah ini menjadi upaya kolektif untuk menjaga Kota Jambi tetap aman, tenteram, dan bebas dari pengaruh paham ekstrem.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam kegiatan Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme yang digelar di Aula Bappeda Kota Jambi, Selasa (15/10/2025). Acara dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jambi, serta diikuti sekitar 150 peserta dari unsur masyarakat, tokoh agama, lembaga adat, akademisi, mahasiswa dari UIN dan UNJA, camat, serta perangkat daerah terkait.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kesbangpol, Densus 88 Antiteror, dan unsur pemerintah daerah, yang memaparkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran paham radikal yang dapat mengancam persatuan bangsa.

“Kita ingin masyarakat tidak mudah terpengaruh isu-isu provokatif yang bisa menimbulkan perpecahan. Pemkot bersama Densus 88, Kesbangpol, dan Dinas Sosial terus memantau kondisi di lapangan,” ujar Sekda Kota Jambi.

Ia menegaskan bahwa pencegahan radikalisme bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga seluruh elemen masyarakat.

“Kota Jambi harus menjadi tempat yang aman, tenteram, dan nyaman. Karena itu, semua pihak—tokoh agama, lembaga adat, akademisi, dan masyarakat—harus ikut berperan aktif mencegah penyebaran paham radikal,” tegasnya.

Sekda juga menginstruksikan seluruh camat untuk meneruskan sosialisasi hingga tingkat kelurahan dan RT, serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas lembaga masyarakat dan yayasan baru yang berdiri.

“Camat harus aktif memantau pergerakan warga, kegiatan lembaga, dan aktivitas sosial di wilayah masing-masing. Sosialisasikan bahaya radikalisme secara masif agar masyarakat tidak mudah terpengaruh,” pungkasnya.