Bontang – Wakil Walikota Bontang, Basri Rase, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan pencegahan terorisme di daerahnya. Merebaknya aksi terorisme dalam beberapa hari terakhir dianggap menjadi momentum yang tepat untuk mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Timur, Kamis (17/5/2018), menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas Penyuluh Agama dalam Menggadapi Radikalisme. 110 penyuluh agama dari Kota Bontang, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara adalah pesertanya.
“Saya atas nama Pemko Bontang perlu berterimakasih kepada BNPT dan FKPT Kaltim yang memilih Bontang sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan. Kami berharap kegiatan ini bisa memprotek radikalisme yang akan dan sementara berkembang di kota ini,” kata Wakil Walikota Bontang, Basri Rase dalam sambutannya.
Basri menambahkan, Bontang adalah kota yang memiliki keragaman etnis pada masyarakatnya. Sebagai kota di mana terdapat lokasi pertambangan, Bontang juga disebutnya banyak kedatangan masyarakat dengan latar belakang etnis dan agama.
“Kami ingin toleransi bisa dikuatkan. Kita harus mencintai keragaman ini,” tambah Basri.
Dalam sambutannya Basri juga menyinggung serangkaian aksi terorisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Dia menegaskan, kewaspadaan masyarakat adalah kunci bagaimana terorisme bisa dicegah. “Yang harus benar-benar kita jaga adalah sekeliling kita, jangan cuek dengan orang sekitar,” tegasnya. Dia juga meminta masyarakat tak segan melapor ke aparat keamanan jika mendapati seseorang atau kelompok yang dianggap mencurigakan.
“Jangan menunggu ada kejadian dan ada penangkapan baru sadar ada bahaya di sekitar kita. Jika memang merasa mencurigakan, laporkan,” pungkas Basri.
Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, dalam kesempatan yang sama meminta penyuluh agama dapat berperan aktif dalam mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme.
“Pak Wakil Walikota meminta agar toleransi dikuatkan. Itu tugas penyuluh agama mengajak masyarakat untuk saling menghargai antarpemeluk agama,” ujar Andi Intang.
Untuk menunjang tugas penyuluh agama itulah, tambah Andi Intang, pihaknya menggelar kegiatan penguatan kapasitas. Dalam pelaksanaannya, kepada peserta akan diberikan pelatihan penulisan naskah dakwah yang mengedepankan penggunaan ayat penganjur kedamaian. “Tidak hanya melatih, tapi juga mengapresiasi karya naskah terbaik. Nanti ada lombanya, naskah terbaik akan dibukukan,” pungkasnya. [shk/shk]