Pemkab Maros Kolaborasi dengan Polda Sulsel Gelar Sosialisasi Cegah
Timbulnya Radikalisme & Intoleransi

Jakarta – Untuk mencegah timbulnya radikalisme dan intoleransi,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros bekerjasama Direktorat Intelkam
Polda Sulsel, menggelar dialog Kebangsaan serta Deklarasi Anti
Intoleransi dan Radikalisme.

Kegiatan tersebut digelar di ruang pola kantor bupati Maros, Senin
(16/10). Turut hadir para ASN (aparatur sipil negara), organisasi
masyarakat, organisasi keagamaan, Parpol, dan beberapa siswa SMA-SMK
Se-Kabupaten Maros .

Dialog tersebut digelar dalam rangka penguatan kebangsaan. Kegiatan
didominasi kawula muda. Dirintelkam Polda Sulsel, Kombes Pol Hajat
Mabrur Bujangga, dalam sambutannya mengatakan, fokus perhatian kita
adalah pada generasi muda.

Menurutnya generasi muda adalah generasi penerus di masa depan.
Sehingga sangat perlu kesadaran untuk melestarikan ideologi pancasila
sebagai dasar negara, pandangan hidup dan pemersatu bangsa.

”Gangguan radikalisme dan intoleransi akan terus ada, bahkan
intensitasnya akan terus meningkat. Disinyalir generasi muda akan
menjadi sasaran upaya pelemahan NKRI melalui berbagai cara,” ujar
Kombes Pol Hajat Mabrur Bujangga dalam keterangannya, Senin (16/10).

Terlebih jelang pemilu 2024, sebut Kombes Pol Hajat, masyarakat wajib
mewaspadai intoleransi dan radikalisme yang mulai muncul. Terutama
saat masa kampanye. Hingga sangat penting pemberian pemahaman seperti
saat ini.

“Radikalisme dan intoleran mulai merebak, kelompok teroris sengaja
menyebar isu-isu sebab tidak senang dengan program-program pemerintah,
terlebih persoalan pemilu. Jika telah terindikasi isu radikalisme,
masyarakat akan cenderung terpengaruh lalu tidak mengikuti pemilu,”
bebernya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maros, AS Chaidir Syam menyarankan,
pencegahan tidak cukup hanya dengan deklarasi. Melainkan, harus ada
kajian dan penerapan strategi baru secara sistematis.

”Intoleransi dan radikalisme adalah cikal bakal terorisme. Ini tidak
hanya disebabkan kebodohan, kemiskinan atau ketidakadilan. Tetapi
sudah masuk ke tataran kaum muda,” tambahnya.