Pemkab Magetan Salurkan Bantuan Program Sinergisitas Antar K/L dari BNPT

Magetan – Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur kembali menyalurkan
bantuan program Sinergisitas Antar-Kementerian/Lembaga dari Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) kepada
penerima manfaat tahun 2024 di daerah setempat guna penanggulangan
paham terorisme.

Plh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Magetan
Benny Adrian di Magetan, Kamis (14/3/2024), mengatakan program lintas
sektoral tersebut telah berjalan sejak tahun 2020 sampai dengan 2024.

“Ada enam kabupaten di Jatim yang menjadi prioritas penerima bantuan
ini, salah satunya Kabupaten Magetan,” ujar Benny dalam kegiatan
penyerahan bantuan program tersebut secara simbolis di ruang Jamuan
Pendopo Surya Graha Magetan.

Menurut dia, sesuai instruksi pemerintah pusat, program sinergisitas
kementerian/lembaga adalah pelibatan secara aktif kementerian/lembaga
dalam upaya penanggulangan terorisme melalui pendekatan lunak dari
hulu ke hilir sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
kementerian/lembaga yang dikoordinasikan oleh BNPT selaku “leading”
sektor penanggulangan terorisme di Indonesia.

Sesuai data, pada tahun 2024 BNPT RI berencana melakukan 798 rencana
aksi pembangunan fisik dan nonfisik bersama sejumlah
kementerian/lembaga dalam mewujudkan kehadiran negara di
wilayah-wilayah yang rentan terpapar radikalisme terorisme.

Di Kabupaten Magetan bantuan sinergitas tersebut diwujudkan berupa
pemberian alat kerja untuk 12 orang dan juga disalurkan dana CSR dari
PT KAI (Persero) di bidang pendidikan khususnya beasiswa kepada
siswa-siswi di Kabupaten Magetan.

Bantuan beasiswa diberikan kepada 20 siswa SD dan SMP, dengan rincian
SD sebanyak 15 siswa masing-masing menerima Rp2 juta dan SMP lima
siswa, masing-masing Rp3 juta.

Sementara bantuan alat kerja bagi 12 orang, dengan masing-masing
bantuan berkisar antara Rp3 juta hingga Rp9 juta, tergantung jenis
usaha

Bantuan CSR berupa alat kerja tersebut digunakan untuk membantu dan
menunjang pelaku UKM, di antaranya berupa alat kerja usaha kerajinan
kulit, jasa pengobatan alternatif, usaha “frozen food”, pengadaan alat
desain poster, perajin kayu, alat penunjang ternak kambing, makanan
bolu tradisional, persewaan audio, dan lainnya.

“Kami minta agar bantuan alat kerja dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
untuk mendukung produktivitas dan kinerja. Semoga bantuan ini
bermanfaat untuk mendukung program pemda,” kata Benny.