Pemkab Jepara Waspadai ASN Terpapar Radikalisme

Jepara – Pemerintah Kabupaten Jepara waspada terhadap paparan paham
radikal di kalangan aparatur sipil negara (ASN). Sebagai upaya
pencegahan, mereka diundang dalam acara dialog pencegahan radikalisme
bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik
Indonesia. Kegiatan itu berlangsung di Pendopo R.A. Kartini Jepara
pada Selasa (2/7/2024).

“Bukan curiga. Namun ini upaya mitigasi, pencegahan supaya ‘imun’ kita
terhadap paham radikal menjadi kuat. Jadi kalau ada isu negatif, bisa
langsung ditangkal dengan ‘imunitas’ tersebut,” kata Sekretaris Daerah
(Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat memberi materi pada
kegiatan tersebut.

Kewaspadaan itu, kata Edy Sujatmiko, terkait realitas bahwa paham ini
mampu memapar personel di berbagai kalangan. “Tidak terkecuali lembaga
negara dan sekolah kedinasan. Makanya saya minta PNS diundang dalam
acara ini,” tandasnya. Perwakilan peserta dari perangkat daerah yang
mendapat kesempatan hadir pada acara tersebut, diminta menyebarluaskan
materi yang didapat di unit kerja masing-masing.

“Sebagai ASN, kita hidup sewajarnya saja. Sehingga kalau ada paham
yang aneh-aneh, kita tidak mudah terpengaruh. Jika ada ASN yang
terindikasi seperti ini, saya minta sesama pegawai di sekitarnya
peduli. Baik PNS, PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja),
maupun THL  (tenaga harian lepas), bekrr ,” tambah Sekda Edy
Sujatmiko.

Sebelum penyampaian materi, Sekda mewakili Penjabat (Pj.) Bupati
Jepara Edy Supriyanta membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Sekda,  Pj. Bupati mengatakan, berdasar riset
BNPT pada tahun 2023, terdapat tiga kelompok yang rentan terpapar
radikalisme. Ketiganya adalah wanita, anak-anak. Dan generasi Z yang
aktif di internet.

“Sepanjang 2023 ditemukan 2.670 konten mengandung intoleransi,
radikalisme, dan terorisme di media sosial,” katanya.

Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kabupaten Jepara
Lukito Sudi Asmara mengatakan, Jepara dan Lebak (Banten) merupakan dua
kabupaten pertama di Indonesia yang telah membentuk FKPT. Forum ini
dilantik Ketua BNPT Boy Rafli Amar tahun lalu.

“Sebelum dialog ini, FKPT bersama BNPT telah telah ada dialog dengan
mahasiswa. Dengan dialog ini, kita berupaya jangan sampai ada teman
PNS yang terpapar paham radikal,” kata Lukito.

Materi dialog juga disampaikan Direktur Pencegahan BNPT Dr. Irfan
Idris, Wakapolres Jepara kompol Indra Jaya Syafputra, dan Kepala Stad
Kodim 0719/Jepara Mayor Arm. Syarifuddin Widianto.