Pemkab Batang Hidupkan Kembali Lomba Cerdas Cermat Pancasila untuk Perkuat Karakter Siswa

Pemkab Batang Hidupkan Kembali Lomba Cerdas Cermat Pancasila untuk Perkuat Karakter Siswa

Batang — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, terus berupaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda melalui Lomba Cerdas Cermat (LCC) Pendidikan Pancasila tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Soedibyo, mengatakan kegiatan ini lahir dari keprihatinan terhadap semakin berkurangnya porsi pembelajaran Pancasila dalam kurikulum pendidikan saat ini.

“Lomba ini digagas sebagai upaya memperkuat karakter siswa melalui pemahaman nilai-nilai Pancasila. Harapannya, anak-anak kita tumbuh dengan kepribadian yang kuat dan berakhlak mulia,” ujarnya di Batang, Rabu.

Bambang menjelaskan, pemilihan tema Pancasila bukan tanpa alasan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya memiliki peran besar dalam membentuk moral, etika, dan jati diri peserta didik.

“Kami ingin kegiatan ini kembali menjadi tradisi pendidikan, berjenjang dari tingkat kabupaten hingga nasional seperti dulu. Kompetisi semacam ini sempat hilang, dan sekarang kami hidupkan lagi,” imbuhnya.

Ia menilai, lomba cerdas cermat Pancasila memiliki makna strategis dalam memperkuat identitas bangsa, terutama di tengah derasnya arus globalisasi dan penetrasi ideologi asing.

Menurut Bambang, pengaruh paham ekstremisme dan liberalisme yang tidak sejalan dengan nilai-nilai bangsa dapat mengikis karakter generasi muda bila tidak diimbangi dengan pendidikan ideologis yang kuat.

“Kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bentuk komitmen bersama antara pemerintah daerah, sekolah, dan keluarga untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia berharap LCC Pendidikan Pancasila dapat menjadi media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap jati diri bangsa. “Anak-anak perlu mengenal Pancasila tidak hanya lewat hafalan, tetapi lewat semangat gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air. Di situlah esensi pendidikan karakter,” pungkasnya.