Bamako – Pemimpin kubu oposisi Mali, Partai Kesatuan Republik dan Demokrasi (URD), dikabarkan hilang dalam masa kampanye pada Kamis, (26/3). Pemimpin URD, Soumaila Cisse, sedianya akan menghadiri sebuah acara pada Rabu, (25/3) di wilayah Koumaira sebelum dinyatakan hilang kontak.
“Hingga saat ini kami belum menerima kabar dari yang bersangkutan maupun anggota rombongan lain,” kata Wakil Presiden URD, Madani Traore, melansir Reuters.
Partai itu jug sudah membentuk komite krisis serta meminta pertolongan pemerintah maupun pasukan perdamaian PBB.
URD sudah melaporkan hilangnya rombongan petinggi partainya itu sebagai kasus penculikan oleh kelompok teroris, walaupun tidak memberi keterangan lebih lanjut.
Total sebanyak 11 orang anggota partai, bersama Cisse, ikut dalam rombongan perjalanan kampanye tersebut.
Wilayah Koumaira yang berada sebelah utara kota Timbuktu, diketahui menjadi lokasi rawan gangguan keamanan dalam beberapa waktu terakhir. Penyebabnya adalah serangan bersenjata kepada warga sipil maupun pasukan militer, oleh kelompok simpatisan al – Qaeda dan Islamic State (ISIS).
Insiden dugaan penculikan Cisse muncul jelang pemilihan legislatif pada akhir pekan ini, yang berlanjut di tengah potensi penularan virus corona (COVID-19).
Pemilihan umum tingkat legislatif ini sudah mundur dari jadwal seharusnya pada 2018 lalu, karena alasan keamanan.