Jawa Tengah – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta para dai dan daiah (dai perempuan) ikut berperan dalam menjaga kerukunan dan ketenangan di tengah masyarakat menjelang Pemilu 2024.
“Saya pribadi maupun pemerintah berharap penuh terhadap para daiah memberikan ketenangan, keteduhan di tengah warga kita masing-masing, di tengah jemaah masing-masing,” ujar Taj Yasin dalam keterangannya, Minggu (6/8).
Wagub menyebut saat ini sudah banyak perbedaan pendapat mengenai pilihan politik. Oleh karena itu, dia berharap para daiah bisa memberikan pencerahan yang menenangkan masyarakat menjelang pesta demokrasi yang sarat dengan perbedaan.
“Organisasi masyarakat sering sekali menjadi perebutan suara saat pemilu. Tidak jarang juga dibumbui berita-berita hoaks untuk memperkeruh suasana di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Wagub ingin agar daiah bisa menyikapinya dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah terhasut.
Selain itu, Wagub juga meminta tokoh masyarakat dan para ulama memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Saya minta sesering mungkin pertemuan-pertemuan organisasi itu dilakukan. Ini butuh contoh, butuh sikap arif kita semua, masyarakat ini ada yang fanatik terhadap pimpinan, terhadap tokoh. Para tokoh itulah yang punya tanggung jawab untuk kebersamaan, kerukunan. Ini penting,” tegasnya.
Wagub juga mengingatkan pentingnya toleransi dan saling menghormati bagi semua kalangan yang merupakan fondasi awal untuk kerukunan bagi masyarakat.
Dengan demikian, meskipun ada perbedaan pendapat dalam pilihan politik, tidak menjadi penghalang masyarakat untuk hidup damai.
“Kita sering diajak berbicara tentang toleransi. Kita biasa diajak berdiskusi bagaimana saling menghormati. Kita diajak berbicara mengenai kerukunan yang ada di negara kita. Ini pintu masuk kita untuk menjelaskan kepada seluruh warga kita tentang pentingnya toleransi. Namun, toleransi itu ada batasnya,” katanya.