Palu – Operasi Tinombala untuk menangkap kelompok teroris Santoso di kawasan pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, masih terus dilakukan. Pemerintah saat ini tengah menyiapkan apresiasi tinggi untuk keberhasilan operasi.
“Pak Tito (Kepala BNPT Tito Karnavian, Red) sudah berbicara dengan Kapolri dan Panglima TNI agar bagaimana personil di lapangan diberikan apresiasi jika berhasil menangkap Santoso,” kata Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen. (TNI) R. Gautama Wiranegara, saat menyampaikan pidato kunci dalam pembukaan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/5/2016).
Gautama menambahkan, apresiasi tersebut dimaksudkan untuk menambah semangat pasukan di lapangan agar keberhasilan penangkapan Santoso bisa segera dicapai. “Kalau bicara apresiasi untuk pasukan, yang Tamtama dan Bintara mungkin adalah kesempatan pendidikan lanjutan, sementara Perwira Menengah dan Tinggi bisa berupa penempatan pada jabatan-jabatan strategis,” tambahnya.
Ditanya kemungkinan adanya peran masyarakat dalam penangkapan Santoso, apakah jugaa akan diberikan apresiasi, Gautama mengaku belum mengetahuinya. Akan tetapi setiap peran dalam keberhasilan penangkapan Santoso diakuinya layak diberikan penghargaan.
“Bukan tidak mungkin apresiasi akan datang langsung dari presiden, karena itu (keterlibatan masyarakat) tentu sangat luar biasa. Intinya siapa saja yang terlibat sampai Santoso bisa ditangkap layak diberi penghargaan,” jelas Gautama.
Terkait tantangan yang dihadapi pasukan sehingga operasi penangkapan Santoso memakan waktu yang panjang, Gautama kembali mengungkapkan faktor medan yang sangat sulit.
“Pegunungan di Poso itu satu klik di bawah pegunungan Papua, sangat sulit dilalui. Belum lagi saat ini musim hujan, lumut di bebatuan yang licin juga menjadi tantangan lain,” pungkas Gautama.
Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme merupakan rangkaian program Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme yang dilaksanakan BNPT dengan menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi se Indonesia.