Pemerintah Inggris Resmi Tetapkan Hizbut Tahrir Sebagai Organisasi Teroris

London – Pemerintah Kerajaan Inggris secara resmi menetapkan Hizbut
Tahrir sebagai organisasi teroris, Jumat (19/1/2024). Penetapan itu
dilakukan setelah parlemen Inggris menyetujui rancangan peraturan yang
sebelumnya telah diajukan pada Senin pekan lalu.

Dengan keputusan itu maka siapa pun yang menjadi anggota atau bagian
organisasi tersebut atau melakukan apa pun untuk mendukung organisasi
tersebut sebagai tindak pidana.

Pengumuman ini dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri Inggris setelah
Majelis Rendah Parlemen atau House of Commons menyetujui rancangan
perintah yang diajukan hari Senin.

“Perintah ini menetapkan, siapa pun yang menjadi bagian dari Hizbut
Tahrir atau mengundang dukungan untuk kelompok tersebut sebagai tindak
pidana, dengan ancaman hukuman penjara selama 14 tahun yang dapat
dijatuhkan bersamaan atau menggantikan denda,” demikian pernyataan
resmi Kementerian Dalam Negeri Inggris.

Keputusan ini mencakup organisasi global, termasuk semua cabang
regional, termasuk Hizbut Tahrir Inggris.

Hizbut Tahrir, yang mengeklaim menganut ideologi non-kekerasan, sudah
dilarang di beberapa negara muslim, termasuk Turki, Mesir, dan Arab
Saudi serta Indonesia.

Dibentuk oleh ulama Palestina Taqiuddin al-Nabhani al-Filastyni tahun
1953, kelompok ini ingin membawa tatanan alternatif selain demokrasi
dan kapitalisme melalui khilafah Islam.

Pemerintah Inggris mengatakan kelompok Hizbut Tahrir bersifat
antisemitik dan seharusnya dilarang dan ditetapkan sebagai organisasi
teroris.

Hizbut Tahrir berbasis di Lebanon tetapi beroperasi di lebih dari 30
negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Kanada, telah mengorganisir
unjuk rasa di London seiring dengan aksi solidaritas pro-Palestina
dalam beberapa pekan terakhir, menyusul pecahnya perang Israel-Hamas.

Polisi Inggris mengatakan satu anggota terlihat meneriakkan “jihad”
dalam sebuah video dari unjuk rasa pada bulan Oktober, meskipun
petugas yang meninjau bukti saat itu memutuskan bahwa tidak ada
pelanggaran yang dilakukan.

“Mereka adalah organisasi antisemitik yang secara aktif mempromosikan
dan mendorong terorisme, termasuk memuji dan merayakan serangan
mengerikan pada 7 Oktober,” kata Menteri Dalam Negeri James Cleverly.

Menteri Keamanan Tom Tugendhat mengatakan perayaan kelompok ini
terhadap serangan Hamas terhadap Israel memalukan.

Kelompok ini juga punya sejarah memuji dan merayakan serangan terhadap
Israel dan serangan terhadap Yahudi secara lebih luas.

Hizbut Tahrir berusaha menyatukan dunia muslim di bawah khilafah
teokratis, sudah dilarang di Jerman, Mesir, Arab Saudi, China,
Indonesia dan Pakistan. Austria melarang simbol-simbol kelompok ini
tahun 2021.

Debat panjang mengenai pelarangan kelompok ini telah berlangsung di
Inggris, tetapi pada tahun 2011, pemerintah menyatakan kelompok ini
tidak mengadvokasi kekerasan, seperti yang dikemukakan oleh peninjau
independen legislasi terorisme.