Kabul – Pemerintah Afghanistan secara bertahap akan membebaskan 5.000 tahanan Taliban mulai pekan ini. Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengungkap pembebasan ini dilakukan jika gerilyawan secara signifikan mengurangi kekerasan.
Dikutip dari AFP, Ghani mengungkap pemerintah telah berusaha untuk menyelesaikan perselisihan yang telah menunda perdamaian antara gerilyawan dan Afganistan
Pengumuman itu dikeluarkan beberapa jam setelah AS mengatakan pasukannya mulai menarik diri dari dua pangkalan di Afghanistan, sejalan dengan kesepakatan yang ditandatangani antara Washington dan Taliban di Doha bulan lalu.
Sediq Sediqqi mengungkap dalam Twitter bahwa pemerintah akan membebaskan 1.500 tahanan Taliban sebagai isyarat niat baik mulai Sabtu depan. Sisanya, 3.500 lainnya akan dibebaskan setelah negosiasi dimulai.
Perjanjian tersebut awalnya berjanji akan membebaskan 100 tahanan setiap hari, Namun, akan bergantung pada kesediaan Taliban yang secara signifikan membatasi serangan di negara itu.
Keputusan tersebut sebagai opsi penyelesaian salah satu pertengkaran yang telah berlangsung lama. Pertengkaran ini telah menghalangi pembicaraan damai potensial antara pemberontak dan pemerintah Afghanistan.
Meskipun Taliban akan memulai pembicaraan dengan pemerintah. Negosiasi ditunda karena gerilyawan menuntut sebagai prasyarat pembebasan tahanan dengan imbalan 1.000 tawanan.
Pembebasan tahanan adalah salah satu poin utama dalam perjanjian AS-Taliban, yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa, (10/3). Resolusi itu dipresentasikan oleh AS dan dengan suara bulat disetujui, suatu persetujuan yang jarang dari sebuah perjanjian dengan kelompok militan.
Di bawah kesepakatan AS-Taliban, pasukan asing akan meninggalkan Afghanistan dalam waktu 14 bulan, dengan jaminan keamanan Taliban dan pemberontak yang mengadakan pembicaraan dengan Kabul.