Jakarta – Imbauan Ketua DPR RI Puan Maharani agar seluruh komponen bangsa menjadikan Pancasila untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dinilai sudah benar. Dengan membumikan ideologi bangsa setidaknya bisa meredam dan menangkal radikalisme dan terorisme.
Direktur The Community of ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyampaikan pernyataan imbauan Puan susah sesuai. Ia menilai radikalisme dan terorisme muncul karena adanya ideologi yang dianggap sebagai musuh.
Harist menekankan, pemerintah Indonesia mesti gencar membumikan ideologi Pancasila yang digali para pendiri bangsa. Meski untuk saat ini, upaya tersebut juga tak mudah.
“Tidak mungkin menyeragamkan ideologi atau falsafah. Tidak ada negara yang berhasil menyeragamkan ideologi atau falsafah,” jelas Abu di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Dia mengatakan rintangan itu seperti potensi adanya kelompok tertentu yang memilih ideologi atau falsafah lain yang berseberangan dengan Pancasila.
Maka itu, ia menyampaikan perlu peran pemerintah mengimplementasikan langsung kepada rakyat. Salah satunya dengan memberikan contoh dalam mengamalkan Pancasila seperti menetapkan kebijakan merujuk pasal lima Pancasila.
“Yang penting pelaksanaan falsafah Pancasila dalam kebijakan konkrit oleh negara yang bisa mengakomodasi kepentingan semua kelompok,” tutur Abu.
Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengajak agar semua elemen masyarakat bisa menjadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam kehidupan bernegara. Ia menyampaikan pentingnya suatu negara berpijak pada falsafah bangsanya sendiri.
Puan optimis dengan membumikan falsafah Pancasila, Indonesia berpotensi menjadi bangsa besar.
“Kita hanya dapat menjadi bangsa yang besar jika kita berpegang teguh pada falsafah bangsa kita sendiri, yakni Pancasila,” tutur Puan, Selasa (1/6/2021).