Mataram – Ketua Umum Himpunan Masyarakat Lombok (Himalo) Nusa Tenggara
Barat, Karman menyerukan pembinaan masjid agar tidak dijadikan tempat
persemaian ideologi radikal.
“Yang diperlukan itu pembinaan dan pemberdayaan, bukan kontrol,” kata
Karman di Mataram, Minggu (10/9/2023)..
Pernyataan Ketua Himalo ini menyikapi usulan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel yang meminta
pemerintah mengontrol semua tempat ibadah di Indonesia agar tempat
ibadah tidak menjadi sarang radikalisme dalam rapat dengan Komisi III
DPR, Senin (4/9).
Ia mengatakan usulan mengawasi masjid, karena terungkap-nya ada masjid
yang ceramah-ceramahnya kerapkali berisi kritik kepada pemerintah,
mestinya tidak digeneralisir.
“Tidak cukup dijadikan sampling bahwa masjid atau tempat ibadah
menjadi media persemaian ideologi anti pemerintah. Itu kasuistik saja
sifatnya,” tegas Karman.
Karman mencontohkan banyak masjid-masjid yang mencerdaskan umat dan
melakukan pemberdayaan umat.
“Masjid-masjid itu sudah mengambil sebagian besar tugas pemerintah.
Yaitu mendidik umat,” ujar Karman.
“Ingat, masjid-masjid kita rata-rata swadaya. Dibangun dan dikelola
menggunakan swadaya masyarakat,” sambungnya.
Untuk itu, ia menyarankan kepada BNPT bahwa yang dibutuhkan masjid
bukan pengawasan melainkan pembinaan.
“Ini momentum supaya pemerintah lebih meningkatkan pembinaan dan
pemberdayaan masjid. Bantu umat membangun dan mengelola masjid. Dari
urusan mengelola toilet, hingga mengelola kegiatan keagamaan dan
kegiatan sosial kemasyarakatan masjid sehingga tidak ada celah bagi
paham-paham radikal dan paham-paham asing lainnya masuk ke tempat
ibadah kita,” terangnya.
Kendati demikian, mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia
(GPII) periode 2013-2017 ini setuju radikalisme, dan isme-isme asing
lainnya, yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa harus dilawan.
“Saya setuju radikalisme, dan isme-isme asing lainnya, yang
bertentangan dengan nilai-nilai bangsa kita harus dilawan. Dan itu
bisa dilakukan melalui masjid atau tempat ibadah,” katanya.