Jakarta – Langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam membentuk Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di setiap provinsi dinilai sangat efektif dalam membendung dan mencegah penyebaran paham radikalisme dan kemungkinan terjadinya tindakan terorisme. Penilaian itu disampaikan Pengamat Intelijen Dr Wawan Hari Purwanto.
“Tentu dengan adanya FKPT itu sangat efektif dan bagus untuk lebih dekat dengan masyarakat. Artinya, BNPT bisa menjadikan FKPT sebagai kepanjangan tangan dalam mensosialisasikan program penanggulangan dan pencegahan terorisme sampai ke daerah-daerah. Bahkan kalau bisa tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga di tingkat dua, kecamatan, sampai ke tingkat desa,” ujar Wawan saat dihubungi, Kamis (20/8/2015).
Seperti diketahui, BNPT telah membentuk 28 FKPT di seluruh indonesia. BNPT Bengkulu menjadi provinsi terakhir yang dikukuhkan oleh Kepala BNPT Drs Saud Usman Nasution, Kamis ini. Setelah FKPT Bengkulu, rencananya BNPT akan segera mengukuhkan FKPT Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Bangka Belitung. Selain pengukuhan FKPT Bengkulu, juga digelar Dialog Pencegahan Paham ISIS dengan menghadirkan narasumber mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Prof Dr Nasaruddin Umar dan pengamat dan mantan pelaku teroris Nasir Abbas.
Menurut Wawan Purwanto, keberadaan FKPT ini akan membuat ruang gerak pelaku terorisme akan semakin sempit. “Itu menjadi semacam langkah antisipasi dan penyegaran kepada publik supaya mereka peduli terhadap kondisi lingkungan. Ini juga sekaligus untuk mengingatkan kepada masyarakat yang selama ini merasa sudah aman, agar tidak lantas menggampangkan. Intinya, mereka harus terus diingatkan dan disosialisasikan tentang bahaya terorisme. Dan FKPT menjadi kepanjangan tangan yang tepat bagi BNPT,” lanjut Wawan.
Wawan juga mengingatkan pentingnya deteksi dini dalam pencegahan terorisme tersebut. Ia yakin dengan adanya kerjasama erat pusat (BNPT) dengan daerah (FKPT) akan lebih memudahkan langkah antisipasi pencegahan terorisme tersebut.
“Intinya kita tidak boleh lengah dalam mengantipasi masalah terorisme ini karena biasanya orang kalau dalam zone nyaman, malah sering terlelap. Padahal di saat lelap itulah, mereka (pelaku terorisme) akan masuk. Karena itu sosialiasi pencegahan terorisme itu harus terus dilakukan karena kita masih dalam zone yang menjadi ancaman nyata. Disinilah BNPT dan FKPT harus berperan besar demi untuk menciptakan kedamaian di Indonesia,” ungkap Wawan. (Agus Gombol)