Jakarta-Generasi millenial sangat lekat dengan teknologi dan informasi. Hal ini yang mendorong BNPT untuk mengarahkan para anak muda ini untuk berperan dalam pembuatan video pendek yang diadakan oleh BNPT yang bertemakan “Menjadi Indonesia”.
“Pelaksanaan lomba tahun ini adalah bagian dari Soft Approach yang selama ini sudah dilaksanakan oleh BNPT ditahun-tahun yang lalu. Semakin maraknya aksi yang mendegradasi kemajemukan Indonesia. Kalau bukan kita generasi Indonesia, siapa lagi yang akan menjaga keutuhan negara ini?” Ujar Ir. Hamli, M.E. Direktur Pencegahan (28/04/2018)
Lomba video pendek yang dihadiri oleh 200 pelajar ini bertujuan agar generasi muda Indonesia bisa berfikir tentang pemanfaatan teknologi lebih positif dan terlibat lebih dalam untuk pencegahan radikalisme terorisme.
“Mari jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk merekatkan kebersamaan dan solidaritas dalam melawan berbagai ancaman radikalisme yang dapat menggangu kedaulatan dan kedamaian bangsa ini.” Imbuh Hamli
Selain itu anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu, S.H. menerangkan bahwa “Kegiatan workshop video pendek BNPT ini sangat penting dilaksanakan untuk memupuk semangat nasionalisme dan meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa. Saya mengharapkan agar seluruh elemen bangsa tidak melupakan Pancasila sebagai dasar ideologi Negara, UUD 1945 sebagai konsitusi Negara.”
Jauhkanlah sikap eksklusive dalam diri atau kelompok, karena bila sudah merasa kalian eksklusive ada pertanda kalian cenderung merasa berbeda dengan yang lainnya.
“Ketidakteraturan dan ketidakkompakan kita sebagai sebuah bangsa agan mudah hancur ketika kita sangatlah mudah untuk diadudomba, jadi saya sangat berharap agar rakyat Indonesia ini tidak mudah untuk terprovokasi oleh suatu kelompok atau golongan.” Imbuh Ria Irawan yang berprofesi sebagai artis ini.
Teroris itu takubahnya seperti monster. Oleh karena itu dihimbau agar rakyat Indonesia bergerak bersama untuk melawan terorisme. Seperti yang dilakukan BNPT melalui lomba video pendek ini.