Jakarta – Pemahaman yang benar soal agama dan nilai-nilai luhur bangsa seperti Pancasila sangat penting untuk membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Hal itu dikemukakan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (25/8/2017).
Untuk itu, kata Mahyudin, sangat penting setiap anak bangsa mengenal, mencintai kembali, serta mengimpelementasikan Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, saat ini bangsa ini digempur habis-habisan oleh berbagai kasus dan fenomena negatif yang berpotensi merusak persatuan di Indonesia. Seperti, masih banyak kasus korupsi, radikalisme, dan terorisme.
“Mengapa negara lain begitu khawatir dengan Indonesia? Karena Indonesia dengan jumlah penduduknya 200 juta jiwa lebih, punya sumber daya alam sangat berlimpah dan alam yang baik,” katanya.
Anehnya, Indonesia selalu bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan dasar. “Itu masalahnya. Maka mereka melancarkan perang ideologi dan perang ekonomi. Kalau kita tidak mampu mengatasinya, maka kita akan selalu di bawah negara-negara lain,” ujarnya.
Mahyuduin berharap Indonesia memiliki kesadaran penuh dari hati untuk lebih memahami Pancasila. Hal ini tak lain demi masa depan bangsa dan negara. “Jangan sampai calon pemimpin bangsa rusak oleh pengaruh korupsi, radikalisme, dan terorisme,” ujarnya.
Sementara itu, pada Kamis (24/8/2017), Mahyudin menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Hotel Grand Victoria Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam kesempatan itu, berkumpul sekitar 500 orang anggota Himpunan Wanita Karya (HWK). Mereka adalah peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diselenggarakan MPR bekerja sama dengan HWK Kalimantan Timur.
Pada kesempatan itu, Mahyudin menjelaskan panjang lebar mengenai apa itu MPR, apa fungsi, dan tugas-tugasnya. Selain memiliki tugas-tugas konstitusional, MPR sebagai lembaga negara juga mempunyai tugas menyosialisasikan Empat Pilar, sesuai amanat UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD).
Kepada anggota Himpunan Wanita Karya, Mahyudin menyampaikan tentang latar belakang Pancasila. Antara lain, mengungkapkan bahwa Pancasila adalah nilai atau intisari bangsa Indonesia yang memang sudah ada dari dulu dan tertanam kuat dalam pribadi bangsa Indonesia. Bung Karno-lah yang menggali kembali Pancasila hingga muncul ke permukaan, selanjutnya menjadi falsafah bangsa.